Pada 7 Oktober 2018, Perang Afghansitan genap berlangsung 18 tahun. Begitu banyak catatan yang terjadi dalam perang terpanjang dalam sejarah Amerika tersebut. Berikut poin-poin penting yang ada.
7 Oktober 2001
Pasukan Amerika menyerbu Afghanistan setelah Taliban yang berkuasa menolak menyerahkan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden. Taliban telah mengizinkan bin Laden dan anggota organisasi teroris versi Amerika lainnya untuk tinggal di Afghanistan, di mana mereka mengatur serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Negara-negara lain segera bergabung dengan misi yang dipimpin Amerika dan Taliban digulingkan dari kekuasaan dalam beberapa minggu.
4 Januari 2002
Sersan 1 Nathan Ross Chapman, 31, menjadi personel militer Amerika pertama yang tewas karena tembakan musuh di Afghanistan, setelah konvoinya disergap di provinsi Khost. Pada 2018, hampir 2.400 tentara amerika tewas di Afghanistan, dengan korban tertinggi terjadi pada 2010.
4 Februari 2002
Untuk pertama kalinya CIA menggunakan pesawat tak berawak Predator untuk membunuh target. Serangan terjadi di provinsi Paktia, dekat kota Khost. Serangan pesawat tak berawak serupa menjadi taktik umum, namun kontroversial, Gedung Putih di bawah Presiden Barack Obama.
11 Agustus 2003
NATO memimpin Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan, dengan fokus membantu pemerintah Afghanistan memberikan keamanan yang efektif, sehingga teroris tidak dapat menggunakan negara itu lagi sebagai tempat berlindung yang aman. Afghanistan adalah misi pertama aliansi di luar kawasan Euro-Atlantik.
Amerika memiliki lebih dari 10.000 pasukan di negara itu, tetapi perhatian Washington dialihkan ke Irak, yang memungkinkan Taliban untuk mengumpulkan kembali dan mendapatkan kembali kendali atas bidang-bidang utama.
9 Oktober 2004
Hamid Karzai memenangkan pemilihan presiden pertama di Afghanistan dengan lebih dari 55 persen suara. Selama masa jabatan pertamanya, hubungan dengan Washington memburuk, terutama karena meningkatnya korban sipil yang disebabkan oleh pasukan Amerika. Karzai memenangkan masa jabatan kedua pada tahun 2009, dalam pemilihan yang disebut banyak kecurangan dan rendahnya jumlah pemilih.
3 September 2008
Pasukan khusus AS melakukan serangan rahasia terhadap pejuang Taliban di kota perbatasan Angur Ada di Waziristan Selatan. Ini adalah pertempuran darat pertama yang antara pasukan Amerika melawan Taliban di perbatasan Pakistan. Pertikaian perbatasan antara Amerika dan Pakistan berlanjut hingga 2012, yang mengakibatkan lusinan kematian Pakistan dan permintaan maaf dari Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. Sampai hari ini, Pakistan terus disalahkan karena menyembunyikan para pejuang Taliban, sesuatu yang disangkal Islamabad.
1 Desember 2009
Obama mengumumkan dia akan mengirim 30.000 pasukan tambahan ke Afghanistan. Gelombang pasukan membawa jumlah pasukan Amerika di negara itu ke angka tertinggi sepanjang masa yakni sekitar 100.000. Gelombang itu mendekati tingkat kekuatan yang diminta oleh Jenderal Stanley McChrystal, komandan tertinggi Amerika di Afghanistan, yang berpendapat tanpa ada lebih banyak pasukan dikerahkan Amerika mungkin akan kalah perang.
7 Juni 2010
Perang di Afghanistan berlangsung 104 bulan, menjadikannya perang terpanjang dalam sejarah Amerika. Ini melampaui Perang Vietnam, yang jika keterlibatan Amerika dihitung dari Resolusi Teluk Tonkin pada tahun 1964 berlangsung selama 103 bulan. Banyak kritikus mulai menyamakan Afghanistan dengan Vietnam, yang oleh Obama disebut “pembacaan sejarah yang salah.”
23 Juni 2010
Obama memecat McChrystal, komandan utama Amerika di Afghanistan, setelah majalah Rolling Stone menerbitkan komentar oleh McChrystal yang meremehkan komponen sipil dari tim strategi Afghanistan. Setelah memecat McChrystal, Obama mengatakan kebijakan Amerika di Afghanistan tidak akan berubah, meskipun ada keraguan kuat dari partainya dan sekutu internasional. Pemecatan McChrystal adalah yang pertama kalinya dalam hampir 60 tahun bahwa seorang presiden langsung turun tangan untuk menyingkirkan seorang komandan senior di zona perang karena tidak menghormati Gedung Putih.
2 Mei 2011
Pemimpin Al-Qaeda bin Laden dibunuh oleh US Navy SEAL di Pakistan. SEALS, yang terbang dengan helikopter siluman di malam hari dari Afghanistan ke kompleks Osama di Abbottabad, menewaskan lima orang dalam satu serangan. Operasi itu mengakhiri pencarian hampir 10 tahun bin Landen, yang jenazahnya dimakamkan di laut.
21 Februari 2012
Jenderal John Allen, komandan utama AS di Afghanistan, memerintahkan penyelidikan atas tuduhan pembakaran Alquran di pangkalan Amerika di Afghanistan. Seorang juru bicara koalisi NATO mengatakan buku-buku itu dibakar karena kesalahan. Ratusan warga Afghanistan melakukan protes keras, sementara Allen mengumumkan semua pasukan asing yang bertugas di Afghanistan akan dilatih tentang bagaimana mengidentifikasi, menyimpan, dan menangani materi keagamaan.
18 Juni 2013
Taliban secara resmi membuka kantor di Qatar untuk memfasilitasi pembicaraan damai, tetapi segera ada masalah karena tanda dan bendera yang ditampilkan di gedung. Ini mendorong Karzai untuk keluar dari pembicaraan damai sebelum dimulai. Amerika mengatakan solusi politik adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik, dan sejak insiden itu, beberapa upaya telah dilakukan untuk membawa Taliban ke meja perundingan.
31 Mei 2014
Sersan Angkatan Darat Bowe Bergdahl, yang merupakan satu-satunya tahanan militer Amerika yang ditahan di Afghanistan, dibebaskan dengan ditukar lima tahanan Taliban di Teluk Guantanamo. Bergdahl, yang mengaku bersalah atas tuduhan desersi, meninggalkan pos peletonnya di provinsi Paktika pada 30 Juni 2009, dan ditangkap oleh pasukan musuh tak lama kemudian.
Beberapa personel Amerika mempertaruhkan hidup mereka untuk mencari dia berminggu-minggu. Obama membela pertukaran tahanan kontroversial, mengakui bahwa pejuang Taliban yang dibebaskan dapat mencoba untuk mencelakakan Amerika lagi, tetapi, “kita mendapatkan kembali seorang tentara Amerika yang ditahan.”
28 Desember 2014
Operasi tempur internasional di Afghanistan berakhir ketika ISAF mengakhiri misinya untuk digantikan oleh Resolute Support. Hal ini mengarah pada memburuknya situasi keamanan, karena pasukan Afghanistan tidak mampu memberikan tingkat perlindungan yang memadai.
18 April 2015
Kelompok ISIS melakukan serangan pertama di Afghanistan ketika bom bunuh diri diledakkan di Jalalabad, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai 100 orang. Kelompok itu akan terus mengklaim banyak serangan mematikan di seluruh negeri, termasuk di ibukota Kabul. Meskipun ada upaya bersama oleh pasukan Afghanistan dan Amerika, kelompok itu terus melakukan serangan hingga saat ini.
28 September 2015
Taliban menguasai kota utara Kunduz, pertama kalinya kelompok itu berhasil menguasai pusat populasi besar sejak perang dimulai. Amerika diminta untuk memberikan dukungan udara, dan pada 3 Oktober bom sebuah rumah sakit internasional menewaskan 42 orang. Jendral John Nicholson, komandan baru pasukan Amerika di Afghanistan, kemudian meminta maaf atas pemboman itu.
20 Januari 2017
Trump dilanti sebagai presiden Amerika, menjadi pemimpin Amerika ketiga yang mengawasi perang. Di bawah Trump, ada peningkatan dalam serangan udara amerika, termasuk pada bulan April dengan menggunakan “Mother of All Bombs,” bom non-nuklir terbesar yang pernah digunakan oleh Amerika dalam pertempuran. Pada bulan Agustus, Trump akhirnya mengungkapkan strateginya untuk Afghanistan, yang membuat Amerika melakukan konflik tanpa batas.
7 Juni 2018
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menawarkan kepada Taliban gencatan senjata tanpa syarat menjelang liburan Idulfitri, yang berlangsung selama dua minggu. Beberapa hari kemudian, Taliban mengumumkan gencatan senjata mereka sendiri, yang berlangsung selama tiga hari. Para pemberontak ini sampai sekarang terus memegang atau merebut lebih banyak wilayah dari sebelumnya sejak invasi tahun 2001.
Sumber: Stars and Stripes