Amerika dilaporkan akan memberi Israel lebih banyak F-35 setelah Rusia memasok Suriah dengan sistem rudal S-300.
DEBKAfile, situs berita intelijen militer sebagaimana dikutip Russia Today Sabtu 7 Oktober 2018, Presiden Amerika Donald Trump memutuskan untuk memberikan bantuan kepada sekutu Amerika yang paling setia mengikuti konsultasi di “tingkat tinggi di pemerintahan dan militer.”
Langkah yang diambil adalah meningkatkan persenjataan Israel di tengah peningkatan ancaman Rusia yang memutuskan mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke negara yang dilanda perang itu. Jumlah pasti pesawat yang akan segera dikirim ke Israel belum diungkapkan.
Laporan itu juga menyebutkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, putra mahkota Mohammed bin Salman dari Arab Saudi dan Muhammad bin Zayed dari Uni Emirat Arab, telah diberitahu tentang keputusan Trump tersebut.
DEBKA menyimpulkan bahwa transfer besar-besaran ini menunjukkan sikap sekutu untuk mempertahankan operasi Israel di Suriah, meskipun ada kehadiran S-300 yang meningkatkan kemampuan pertahanan udara Suriah.
Rusia telah menyelesaikan pengiriman satu batalyon S-300 ke Suriah. Keputusan pengiriman S-300 yang sempat tertunda karena desakan Israel dilakukan setelah pesawat Il-20 Rusia ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Suriah.
‘I hope they didn’t do it’: State Dept in doubt over S-300 delivery, warns of ‘serious escalation’ https://t.co/hdx040O91x
— RT (@RT_com) October 2, 2018
Moskow menyalahkan Tel Aviv atas kejadian tersebut dengan mengatakan bahwa jet tempur F-16 Israel dengan sengaja menggunakan pesawat Rusia sebagai perisai rudal. Tuduhan yang dibantah oleh Israel.
Pengiriman S-300 ke Suriah seharusnya sudah dilakukan sejak lama tetapi tetapi dihentikan pada tahun 2013 atas permintaan Israel.
Pengiriman S-300 ini telah ditanggapi negatif oleh Amerika dan sekutunya. Kepala Komando Sentral Amerika, Jenderal Joseph Votel, menyebut langkah Rusia ini sebagai “langkah yang tak perlu karena akan meningkatkan ekskalasi.” Namun Votel mengaskan perangkat keras Rusia tersebut tidak akan memengaruhi kegiatan militer Amerika di kawasan itu.
Israel juga menyatakan akan terus menyerang sasaran terkait Iran di Suriah meski mengakui S-300 sebagai sebuah tantangan. Namun mereka yakin mampu mengatasi sistem pertahanan udara canggih tersebut, terutama karena mereka telah memiliki jet tempur siluman F-35.