
KAPAL SELAM KELAS KILO
Andalan armada bertenaga konvensional Angkatan Laut Rusia adalah kapal selam Project 877, yang dikenal sebagai kelas Kilo untuk NATO dan Barat.menjulukinya ebagai Black Hole. Kelas Kilo awalnya dimaksudkan untuk melayani angkatan laut negara-negara Pakta Warsawa, guna menggantikan kelas Whiskeydan Foxtrot yang sudah tua.
Kapal selam ini hanya berukuran panjang 238 kaki dengan lebar 32 kaki, dan menggusur 3.076 ton saattenggelam. Kapal itu hanya memiliki awak 12 perwira dan 41 tamtama, dan memiliki daya tahan 45 hari sebelum perlu untuk resupplied.
Sebanyak 24 kapal selam kelas Kilo dioperasikan oleh Uni Soviet, dengan sebelas masih dioperasikan oleh Rusia. Satu dijual ke Polandia, yang tetap operasional, tetapi yang lain, dijual ke Rumania, tidak lagi dalam pelayanan. Sebanyak 10 kapal dijual ke India; sembilan masih beroperasi sementara kapal selam kesepuluh terbakar dan tenggelam di Pierside pada bulan Agustus 2013.
Iran memiliki tiga Kilo, dan Aljazair memiliki dua. China memiliki dua kapal selam, yang dibeli setelah berakhirnya Perang Dingin.
Kapal selam ini kemudian dikembangkan menjadi apa yang disebut sebagai Improved Kelas Kilo atau yang dikenal sebagai Project 636,3. Ini adalah kapal selam pertama yang mulai dibangun galangan kapal Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet.
Kelas 636,3 adalah upgrade dari pendahulunya. Dimensi kapal selam pada dasarnya sama, namun haluan telah didesain ulang untuk meningkatkan aliran hidrodinamik.
Fitur ini meningkatkan ketenangan karena isolasi lebih lanjut dari mesin. Kapal selam ini juga memiliki jangkauan 25 persen lebih besar dari versi sebelumnya. Sistem sonar besar namun sebagian besar sama seperti di kelas Kilo asli.
Salah satu perbaikan utama dari kelas 636,3 adalah kemampuan untuk meluncurkan rudal jelajah Kalibr (versi ekspor dikenal sebagai Klub) yang merupakan rudal serbaguna untuk serangan darat, antikapal, dan versi perang melawan kapal selam. Pada bulan Desember 2016, kapal selam Rostov-on-Don Rusia meluncurkan rudal serangan darat Kalibr melawan ISIS.
Rusia sendiri dilaporkan hanya membeli enam kelas 636,3 untuk menopang armada kapal selam mereka. Rusia memilih untuk tidak lagi membeli Kelas Kilo dan melakukan transisi ke kelas Lada. Tetapi proyek Lada yang tersendat-sendat.