Marinir Amerika Sukses Koneksikan F-35B dan Sistem Artileri HIMARS
HIMARS

Marinir Amerika Sukses Koneksikan F-35B dan Sistem Artileri HIMARS

Korps Marinir Amerika Serikat membuat langkah inovatif dengan menghubungkan jet tempur F-35B mereka dengan sistem artileri yang dikenal sebagai High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS).

Belum lama ini untuk pertama kalinya Marinir membuat tembakan pertama dengan HIMARS untuk menghancurkan target yang dilacak dan dikunci oleh F-35.

“Kami dapat menghubungkan F-35 ke HIMARS untuk menembakkan roket  dan kami menargetkan conex box sebagai target,” kata Letnan Jenderal Steven R. Rudder, wakil komandan untuk penerbangan Marinir Amerika pada diskusi di Center for Strategic & International Studies (CSIS) Jumat 5 Oktober 2018.

Rudder sebagaimana dilaporkan Marine Times Sabtu 6 Oktober 2018 menambahkan tembakan dilakukan melalui tautan data. F-35 menggunakan sensornya untuk melacak target yang kemudian diumpankan ke sistem HIMARS. Selanjutnya Unit HIMARS menghancurkan target.  Tembakan bersejarah dilakukan di area pelatihan senjata dan taktik Korps Marinir di Yuma, Arizona.

Keberhasilan ini menjadi langkah penting karena secara tidak langsung akan menambah gudang senjata F-35B. Bahkan ketika pesawat tersebut sudah kehabisan senjata untuk melakukan serangan darat, mereka bisa menembakkan roket yang ada di darat.

F-35B Marinir Amerika/ USMC

Korps Marinir dalam beberapa waktu terakhir memang secara intens menguji HIMARS. Musim gugur yang lalu, mereka berhasil menembak dan menghancurkan target 70 km di darat dari dek kapal amfibi Anchorage.

Dan pada bulan Maret, Marinir Kilo Battery, 2nd Battalion, 14th Marine Regiment melakukan operasi cepat dengan HIMARS.

Marinir Kilo Battery membawa HIMARS dengan pesawat MC-130 ke Dugway Proving Grounds, Utah. Ketika pesawat mendarat Marinir langsung meluncurkan HIMARS dan menembakkan total empat ke dua target. Setelah itu dengan cepat membawa kembali HIMARS ke pesawat dan terbang ke Fort Campbell, Kentucky.

Latihan ini menunjukkan kemampuan Korps untuk dengan cepat memindahkan HIMARS melalui udara dan menghancurkan target setelah mendarat.  Sebuah taktik yang bisa mematikan di wilayah Pasifik dimana Marinir akan berperang sebagai kekuatan yang tersebar di kapal dan pulau.