Tokoh senior Angkatan Laut Inggris Admiral Adam West , mengingatkan pengurangan terus-terusan jumlah personel Angkatan Laut akan sangat membahayakan Inggris. Menurutnya Angkatan Laut Inggris saat ini tidak bisa beroperasi secara maksimal dan hal itubsangat mengkhawatirkan.
Menurut Lord West Angkatan Laut Inggris awalnya adalah kekuatan yang sangat menakutkan. Sayangnya kondisi saat ini benar-benar jauh berbeda.
“Jika mereka beroperasi dengan potensi penuh mereka, musuh kami akan takut pada mereka. Tetapi mereka tidak beroperasi dengan potensi penuh mereka dan itu sangat mengkhawatirkan,” katanya sebagaimana dilaporkan The Mirror Sabtu 6 Oktober 2018.
“Orang-orang seperti [Presiden Rusia] Vladimir Putin pasti melihat negara maritim kita yang besar ini dengan sedikit tertawa,” kata West.
Dia mendesak pemerintah untuk meningkatkan belanja pertahanan dan meningkatkan personel Angkatan Laut Inggris yang dapat menambah kemampuan pertahanan angkatan laut.
Pernyataan Barat muncul setelah media Inggris melaporkan bahwa pengeluaran militer negara itu telah dipangkas hampir setengahnya sejak akhir Perang Dingin, sesuatu yang berdampak negatif pada kapal Angkatan Laut.
Pada Juni 2018 lalu, media Inggris melaporkan bahwa jumlah kapal Angkatan Laut Inggris telah berkurang setengahnya selama 25 tahun terakhir.
Sebelumnya Daily Star Online melaporkan awal tahun ini bagaimana pemotongan telah membuat pasukan Inggris terlalu lemah untuk menyerang Suriah. Disebutkan ketika terjadi serangan gabungan oleh Amerika, Inggris dan Prancis ke Suriah awal 2018 ini karena tuduhan penggunaan senjata kimia, Inggris hanya menembakkan delapan rudal. Padahal total senjata yang ditembakkan mencapai 105 rudal.
Destroyer Royal Navy HMS Duncan segera dipindahkan dari zona penyerangan sementara kapal Prancis Languedoc terus menembaki target Suriah. Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan kimia di Douma.
Meski begitu, Perdana Menteri Inggris Theresa May terus bersikeras bahwa Inggris akan tetap menjadi negara pertahanan terdepan di masa depan. “Kami adalah negara pertahanan terkemuka dan itu akan terus berlanjut,” tambahnya.