
Tetapi pertempuran tidak akan sesederhana itu. Satu hal yang harus dipertimbangkan adalah China memiliki senjata baik pesawat ataupun rudal yang ditempatkan di pulau-pulau yang dibangun di Laut China Selatan.
Kondisi ini memaksa armada Amerika harus segera mundur karena pesawat dan rudal China yang ditempatkan di pulau-pulau Spratly dan Paracel bisa menyerang armada kapal induk di mana pun ia berada di Laut China Selatan.

Meski kelompok tempur kapal induk Amerika menyerang lokasi yang diketahui dari baterai rudal China dalam jangkauan menggunakan rudal serangan darat dari kapal penjelajah dan kapal perusak , kelompok tersebut tidak memiliki senjata untuk bisa secara total menghancurkan semua senjata China di pulau-pulau tersebut.

Perhatian khusus adalah rudal jelajah anti-kapal yang diperkirakan akan dikerahkan ke Pulau Woody, Scarborough Shoal, dan bahkan berpotensi di Fiery Cross Reef, Subi Reef, dan Mischief Reef. Jika senjata itu dikirim ke semua tempat ini, tidak ada tempat di Laut Cina Selatan yang bisa dilalui oleh kapal Amerika tanpa dipaksa untuk mempertahankan diri.
Jadi kapal induk Amerika menghadapi pilihan sulit. Dan pilihan paling masuk akal adalah kelompok tempur kapak induk Amerika kemungkinan akan menggunakan Rudal Standard Missilesuntuk pertahanan kapal daripada menyerang sambil mereka menarik diri dari jangkauan. Jika pertempuran seukuran ini terjadi, pasti akan menjadi awal perang besar.

Angkatan Laut Amerika akan memilih lebih baik menyelamatkan Vinson dan mengirimkannya lagi dengan kekuatan yang lebih besar termasuk kapal selam dan kapal lain yang membawa rudal Tomahawk yang jauh lebih banyak.