10 Juni 1940 menjadi salah satu momen paling menentukan dari Perang Dunia II. Bukan itu saja hari itu juga akhirnya membawa perubahan besar dalam pemikiran militer tentang perang masa depan dan mempengaruhi konflik global . Kejadian itu adalah Battle of Britain.
Battle of Britain telah memaksa Hitler untuk membatalkan invasi laut untuk menyerang Inggris. Dan kejadian ini menandai awal taktik perang baru yang kemudian dikenal dengan supremasi udara, yang terus digunakan hingga sekarang.
Battle of Britain adalah sebuah strategi perang udara total pertama dilakukan dalam sejarah militer. Pembom jarak jauh British Royal Air Force (RAF) dengan dikawal oleh jet tempur menargetkan situs strategis di Jerman dan banyak tempat lainnya.
Hitler membalas dengan memerintahkan Luftwaffe atau Angkatan Udara Jerman untuk melakukan serangan besar-besaran terhadap angkatan udara Inggris yang dikenal dengan Operasi Sea Lion, yang akan menjadi jalan invasi laut ke Inggris, setelah jatuhnya Prancis.
Luftwaffe telah sukses melakukan serangan Blitzkrieg ke Polandia, Denmark, Norwegia, Prancis, Belgia dan Belanda. Namun, taktik yang berubah menjadi peran strategis baru yang menempatkan RAF dalam dominasi langit, memungkinkan mereka mengandalkan invasi darat dan laut Inggris.
Yang terjadi selanjutnya adalah pemboman berkelanjutan terhadap pelabuhan Inggris dan lapangan udara militer. RAF membalas, Hurricanes, Spitfires dan pesawat Inggris lainnya bertempur di langit melawan Messerschmitt 109 dan 110. Pembom Inggris, seperti Wellington, bertemu dengan Heinkel He 111, Dornier Do 17, dan Junkers Ju 88 Jerman
Pada akhirnya, RAF – dengan pilot dari berbagai negara seperti Kanada, Polandia, Selandia Baru, Cekoslowakia, Belgia dan Amerika Serikat, dan banyak lagi mampu menekan Luftwaffe dalam pertempuran udara, memaksa Hitler membatalkan invasi dari Inggris. Ini menandai salah satu titik balik utama perang.
Pentingnya penguasaan udara terus ditegakkan dalam setiap pertempuran saat ini. Dalam perang India dan Pakistan tahun 1965 dan 1971, supremasi udara masing-masing negara ditantang. Hal yang sama juga berlaku dalam kampanye berikut antara Israel dan tetangga Arabnya, serta dalam perang Vietnam.
Prinsip kontrol dari langit telah ditetapkan pada tahun 1940 sebagai sarana untuk mendominasi peperangan darat. Perang Teluk pertama tahun 1990 dimulai dengan kampanye pemboman udara yang luas dengan lebih dari 100.000 serangan mendadak, dan menjatuhkan 88.500 ton bom, menghancurkan infrastruktur militer dan sipil.