India terancam akan mendapat sanksi dari Amerika jika meneruskan niatnya untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Padahal sebelumnya dilaporkan bersama Indonesia dan Vietnam, India merupakan negara yang dijamin tidak mendapatkan sanksi meski membeli senjata Rusia.
Menurut Press Trust of India, Amerika Serikat telah memperingatkan India rencana pembelian S- dapat menyebabkan sanksi oleh Washington. Peringatan itu disampaikan Rabu 3 Oktober 2018 mengikuti laporan New Delhi akan menandatangani perjanjian mengenai akuisisi rudal Rusia selama kunjungan dua hari Presiden Rusia Vladimir Putin ke India.
“Kami mendesak semua sekutu dan mitra kami untuk tidak terlibat dalam transaksi dengan Rusia yang akan memicu sanksi di bawah CAATSA,” kata lembaga itu mengutip pejabat Departemen Luar Negeri yang tidak disebutkan namanya.
Pejabat itu menambahkan bahwa pembelian rudal-rudal S-400 akan melanggar Pasal 231 Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act atau CAATSA.
Ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Donald Trump pada bulan Agustus 2017, CAATSA memperkenalkan berbagai pembatasan tambahan terhadap Rusia, Iran dan Korea Utara.
Aturan ini juga memuat sanksi Amerika terhadap negara-negara ketiga yang bekerja sama dengan sektor pertahanan dan intelijen Rusia.
New Delhi berharap Washington akan membuat pengecualian untuk itu agar tidak kehilangan pasar pertahanan India.
Presiden Vladimir Putin melakukan kunjungan resmi ke India pada 4-5 Oktober 2018. Menurut layanan pers Kremlin, di New Delhi Putin akan melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk membahas cara terbaik untuk memperkuat kemitraan strategis dan bertukar pandangan tentang isu-isu internasional dan regional saat ini.
Kedua pihak diperkirakan akan memasukkan sejumlah perjanjian bilateral, termasuk kontrak untuk pasokan sistem rudal S-400 senilai lebih dari US$ 5 miliar ke India.
Sebelumnya dilaporkan India, Indonesia dan Vietnam tidak akan diberi sanksi oleh Amerika jika membeli senjata dari Rusia. Hal ini dikarenakan tiga negara tersebut banyak menggunakan senjata buatan Rusia hingga jika diberi sanksi akan mengganggu kekuatan militernya.
Namun Amerika secara bertahap akan meminta negara-negara tersebut mengurangi pembelian senjata dari Moskow.
