Inggris melayangkan tuduhan bahwa intelijen militer Rusia telah melakukan serangan dunia maya atau cyber attack yang telah membuat kerugian jutaan pounsterling dan berpotensi merusak keamanan negara.
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt menyebut bahwa Rusia melalui badan intelijen militer GRU mencoba “melemahkan dan mencampuri pemilihan di negara lain.”
“Pemerintah Inggris bersama dengan sekutu kami berencana untuk mengekspos dan merespons dugaan tindakan intelijen Rusia ini,” katanya sebagaimana dikutip Business Insider Rabu 3 Oktober 2018.
Pemerintah Inggris menegaskan bahwa intelijen Rusia berada di belakang serangan Badrabbit 2017, kebocoran dokumen 2017 dari WADA, kebocoran DNC 2016 dan peretasan stasiun TV Inggris.
Sebelumnya, pemerintah Amerika juga menuduh Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 dengan meretas server Democratic National Convention dan membocorkan informasi penting.
Moskow telah berulang kali menolak tuduhan tersebut, sementara FBI terus melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.