Angkatan Laut Amerika merilis serangkaian gambar yang menunjukkan pertemuan jarak dekat antara destroyer Kelas Arleigh Burke USS Decatur milik mereka dengan kapal Type 052C Luyang II Lanzhou China di Laut China Selatan. Gambar-gambar itu menunjukkan manuver kapal memang cukup dekat dan berbahaya hingga berpotensi terjadi kecelakaan fatal.
Gambar-gambar ini jelas sebagai uapaya US Navy untuk membuktikan klaim mereka yang menyebut kapal China melakukan gerakan berbahaya.
Foto-foto menunjukkan Lanzhou berlayar sangat dekat di depan Decatur sebelum kemudian dua kapal melakukan manuver terpisah. Gambar-gambar tersebut kemungkinan besar diambil dari video sensor helikopter MH-60R Sea Hawk milik perusak Amerika atau pesawat drone Insitu yang diluncurkan dari Decatur.
Dalam pernyataan resminya, Angkatan Laut mengatakan kapal China, yang awalnya diidentifikasi hanya sebagai kapal Kelas Luyang yang berlayar dalam jarak 45 yard dari perusak Amerika, selama insiden pada 30 September 2018.
Jarak 45 yard atau 45 meter mungkin terdengar jarak yang cukup luas hingga mungkin ada yang mengatakan sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Tidak begitu juga. Yang harus diingat dua kapal ini memiliki bobot ribuan ton yang relatif lambat melakukan manuver. Sebagai gambaran saja 45 meter kurang dari sepertiga dari panjang kapal untuk Decatur.
Pada tahun 2017, dua kapal perusak Arleigh Burke milik Angkatan Laut secara terpisah juga mengalami tabrakan yang menggambarkan bahwa manuver kapal tidak bisa dilakukan secepat yang dibayangkan.
Setelah Angkatan Laut mengungkapkan insiden Laut Cina Selatan telah terjadi, Kementerian Luar Negeri China menanggapi dengan mengatakan bahwa Decatur telah melanggar kedaulatan mereka di daerah sekitar Karang Gaven di Laut China Selatan yang disengketakan.
“Kami sangat mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya dan menghentikan tindakan provokatif tersebut untuk menghindari merongrong hubungan China-Amerika, dan perdamaian dan stabilitas regional,” lanjut pernyataan itu.
Pemerintah Amerika, bersama mayoritas komunitas internasional tidak mengakui klaim China atas sebagian besar wilayah Laut China Selatan. Amerika bersikukuh mereka berlayar di wilayah internasional.