Jet tempur generasi kelima F-35B mengalami sejumlah peristiwa penting dalam beberapa hari. Setelah melakukan serangan pertama di Afghanistan, kemudian jatuh di South Carolina, pesawat juga melakukan debut pendaratan pertama di kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth.
Pendaratan ini menjadi menarik karena keduanya adalah program senjata termahal. F-35 diketahui sebagai program senjata termahal dalam sejarah Pentagon, sementara HMS Queen Elizabeth yang seharga US$3,1 miliar juga menjadi program termahal Inggris.
Daily Mail melaporkan Sabtu 29 September 2018, Komandan Angkatan Laut Inggris Nathan Gray menjadi orang yang pertama mendaratkan F-35B di kapal induk tersebut. “Saya sangat bangga. Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkannya ,” katanya.

Nathan Gray sebagaimana dikutip The Sun mengatakan setelah momentum ini harusnya Rusia berpikir ulang untuk mengancam Inggris. “Rusia harus berpikir dua kali untuk berhadapan muka dengan Inggris,” katanya.
“Saya pikir siapa pun yang ingin berhadapan dengan kami harus sangat, sangat gugup dan harus berpikir dua kali,” tambahnya.
Pendaratan adalah awal dari lebih dari 500 take-off dan touch-down yang akan berlangsung dari kapal perang selama 11 minggu ke depan.
Menteri Pertahanan Gavin Williamson mengatakan acara itu menandai ‘kelahiran kembali’ angkatan laut Inggris. “Kapal perang terbesar dalam sejarah Inggris bergabung dengan jet tempur paling canggih di planet ini. Ini menandai kelahiran kembali kekuatan kita untuk menyerang secara meyakinkan dari lautan di mana pun di dunia,” kata Williamson.

“Pendaratan bersejarah pertama di dek HMS Queen Elizabeth adalah momen monumental dalam sejarah militer negara kita yang membanggakan. Ini juga merupakan pernyataan dari tekad Inggris untuk mempromosikan perdamaian dan mencegah perang.”
Komandan HMS Queen Elizabeth Kapten Jerry Kyd, yang juga kapten HMS Ark Royal ketika jet tempur Harrier terakhir lepas landas dari kapal induk mengaku cukup emosional dengan momentum ini.
“Saya cukup emosional berada di HMS Queen Elizabeth untuk melihat kembalinya penerbangan sayap tetap, setelah menjadi kapten kapal induk yang meluncurkan Harrier terakhir di laut hampir delapan tahun lalu,” katanya.

“Regenerasi ke kapal induk besar yang dapat beroperasi secara global, seperti yang kami punya sekarang merupakan langkah maju yang besar bagi pertahanan Inggris dan kemampuan kami untuk menyamai kecepatan yang meningkat dari musuh kami.”
“Sentuhan pertama dari jet siluman yang mengesankan ini menunjukkan bagaimana Inggris akan terus menjadi pemimpin dunia di laut untuk generasi mendatang.”

Komandan Kelompok Tempur Kapal Induk Inggris, Komodor Andrew Betton menambahkan Kelas Queen Elizabeth secara khusus dirancang dan dibangun untuk mengoperasikan F-35 Lightning dan menawarkan kombinasi yang sangat fleksibel dan kuat untuk memberikan efek militer di seluruh dunia.
“Melakukan uji coba ini adalah langkah yang penting dan menarik dan saya memuji ribuan personel sipil dan militer yang telah memainkan peran dalam membawa ambisi strategis ke realitas. Uji coba penerbangan minggu ini dilakukan lebih dari 100 tahun setelah HMS Argus di Inggris menjadi kapal induk pertama di dunia yang mampu meluncurkan dan mendaratkan pesawat.”