Anjing Anti-Tank
Pengkhianatan Nazi pada Soviet selama Perang Dunia II benar-benar membuat Rusia kerepotan. Dalam upaya putus asa menghadapi kemajuan Nazi ke wilayah mereka, Soviet awalnya berusaha untuk melatih anjing guna menempatkan bom di depan tank sebelum berjalan kembali ke tempat yang aman.
Tetapi hal ini terlalu sulit dalam melatihnya. Soviet akhirnya menempatkan bom di badan anjing yang diaktifkan oleh tuas kecil. Ketika anjing beada di bawah tank, tuas akan menyerang sasis tank dan meledak.
Propaganda Soviet mengklaim bahwa sekitar 300 tank Jerman yang hancur dengan cara ini. Namun, sebagian besar program terbukti gagal. Anjing-anjing itu dilatih di tank diesel Soviet, bukan tannk bensin Jerman, jadi selama penyebaran anjing memiliki kebiasaan berlari ke arah kendaraan Soviet yang aromanya sama saat latihan. Program anjing anti-tank dilanjutkan sampai 1996.
Babi
Babi telah dicatat dalam beberapa teks-teks kuno sebagai salah satu kontra-senjata yang paling efektif untuk gajah perang. Gajah perang dilaporkan takut dengan suara babi. Dalam satu skenario yang brutal, penggunaan babi pembakar juga tercatat pernah dilakukan.
Catatan Eglan di Beasts of War yang “pengepungan Antigonus II Gonata pada Megara di 266 SM rusak ketika Megarians mengirim ke babi dengan disiram bahan yang mudah terbakar seperti minyak mentah atau resin. Babi kemudian dibakar dan diarahkan ke gajah-gajah yang berkumpul. Gajah-gajah berlari ketakutan karena suara babi hingga banyak tentara yang mati karena diinjak gajah mereka sendiri.
Bom kelelawar
Dikembangkan oleh AS untuk digunakan melawan Jepang selama Perang Dunia II. Setiap bom akan berisi 26 nampan yang masing-masing berisi 40 kelelawar berhibernasi. Setiap kelelawar dilengkapi dengan perangkat pembakar individu yang ditetapkan untuk meledakkan setelah waktu tertentu.
Bom bisa menyebarkan parasut mereka sendiri, memberikan waktu kelelawar untuk terbang keluar dan mencari tempat untuk bertengger. AS berencana menjatuhkan ratusan bom di kota-kota industri Jepang di Osaka Bay.
Kota-kota di Jepang pada waktu itu sebagian besar terbuat dari kayu dan kertas, bom akan menyebabkan kebakaran hebat dan membakar bagian besar kota di Jepang ke tanah. Proyek ini akhirnya digantikan oleh bom atom.