Angkatan Udara Filipina atau Philippine Air Force (PAF) telah menganggarkan dana 61 miliar peso atau sekitar Rp48 triliun untuk pengadaan pesawat tempur multirole selama lima tahun ke depan.
Seorang pejabat senior PAF kepada Jane pada pameran Pertahanan dan Keamanan Asia (ADAS) 2018 di Manila mengatakan pengadaan program Multi-Role Fighter (MRF) akan mengakuisisi 12 pesawat dalam tahap awal. Total pendanaan untuk modernisasi PAF yang dibagi dalam dua tahap adalah 139 miliar peso atau sekitar Rp110 triliun.
Pengadaan lainnya dalam rentang waktu ini termasuk helikopter serang, pesawat patroli jarak jauh, pesawat tempur ringan FA-50 tambahan dari Korea Aerospace Industries (KAI), pesawat angkut tambahan C295 Airbus, helikopter tempur, dan kendaraan udara tak berawak.
Namun, pejabat itu menyatakan bahwa PAF menganggap proyek MRF sebagai prioritasnya. “Kami membutuhkannya kemarin,” katanya.
Pejabat itu juga menambahkan bahwa meskipun PAF telah mengakuisisi 12 jet tempur FA-50, yang diperintahkan pada tahun 2014, platform tempur yang lebih besar dan lebih mampu diperlukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pertahanan teritorial di seluruh zona ekonomi eksklusif Filipina.
Angkatan Udara Filipina tidak memiliki platform tempur udara khusus karena telah mempensiun armada Northrop Grumman F-5 Tiger pada tahun 2005. Sejak itu mereka menggunakan pesawat pelatih Aermacchi S.211 yang diperoleh pada tahun 1990-an dan FA-50 untuk misi terkait.
Jane melaporkan PAF telah mengeluarkan permintaan informasi atau request for information (RFI) untuk mendukung program MRF pada pertengahan 2017 dan layanan ini mengevaluasi proposal yang amsuk sebelum mencari persetujuan presiden.