Su-35 Bisa Lacak F-22 dengan IRST, Apakah Ini Jadi Masalah?

Su-35 Bisa Lacak F-22 dengan IRST, Apakah Ini Jadi Masalah?

Seperti dilaporkan sebelumnya, sebuah akun media sosial mengunggah gambar foto yang diklaim sebagai F-22 Raptor dan diduga diambil dengan infra-red search and track system (IRST) electro-optical OL-35 yang digunakan oleh Flanker-E.

Tidak jelas apakah foto itu asli atau tidak. Namun, tidak banyak yang dapat diperoleh dari informasi yang disajikan. Tanpa konteks di mana gambar itu diambil, tidak mungkin membuat penilaian yang nyata.

Namun, pada jarak dekat, memang sangat mungkin Raptor akan muncul pada sensor inframerah elektro-optik Su-35 seperti yang diklaim dalam foto.

Bahkan sistem inframerah electro-optical  sipil yang dihasilkan oleh FLIR Systems pun dapat menangkap F-22 pada jarak dekat seperti yang dapat dilihat dalam video yang diambil selama Farnborough Air Show 2010 ini.

Faktanya bahwa jet tempur siluman termasuk  F-22 dirancang untuk mengalahkan pencarian IRST dari jarak luar jangkauan visual, bukan pada jarak dekat. Sementara foto yang dirilis menyebutkan jarak pesawat sekitar 40 km yang berarti masih masuk kategori jarak pendek.

Seperti diketahui, IRST bukan obat mujarab melawan pesawat siluman. OLS-35, seperti IRST lainnya, tidak memberikan data target untuk menembakkan senjata. Sebagai contoh, jika jet tempur Su-35 Rusia mendeteksi aspek depan yang mendekati F-22, pilot Rusia tidak dapat secara langsung menggunakan data IRST untuk mengarahkan rudal homing baik yang aktif maupun pasif.

Pada jarak dekat, Raptor akan muncul di sensor inframerah seperti halnya pesawat lainnya. Pada tahun-tahun sebelumnya seperti saat latihan di tahun 2009, Raptor telah ditangkap dalam rekaman dari sistem senjata Rafale  Prancis yang menggunakan sistem pencarian dan penelusuran lintasan  elektro-optik / inframerah Optronique Secteur Frontal (OSF).

Sementara selama Red Flag Alaska pada tahun 2012, pilot Luftwaffe Jerman yang menerbangkan Eurofighter Typhoon mencatat bahwa mereka dapat memperoleh lintasan di Raptor dengan jangkauan sekitar 20 mil laut menggunakan piranti pencarian dan lintasan inframerah PIRATE EuroFIRST mereka.

OLS-35 harus diakui kemampuannya masih ada di bawah PIRATE, tetapi bagiamanapun ini adalah sensor yang layak.

Menurut Sukhoi, sensor inframerah OLS-35 Su-35 dapat melacak hingga empat target secara bersamaan pada rentang 50km ketika posisi berhadap-hadapan dan rentang 90km ketika mengejar.

Jangkauan bergantung pada sudut dan faktor lain seperti kondisi atmosfer. Sistem ini juga menggabungkan laser yang secara tepat dapat mengukur rentang target pada 20km.

Tetapi Dave Majumdar dari National Interest menulis Rabu 26 September 2018 bahwa IRST yang menggunakan gelombang panjang akan dapat melacak pesawat siluman dari jarak jauh dan menjadi ancaman terbesar bagi pesawat siluman.

IRST Blok II Angkatan Laut Amerika dikombinasikan dengan jaringan data berkecepatan tinggi dan sensor fusi algoritma canggih yang secara eksplisit dirancang untuk menjadi kemampuan anti-stealth jarak jauh.

“Kami tidak dapat berbicara spesifik tetapi IRST dirancang untuk menjadi teknologi anti-siluman jarak jauh,” kata Kapten David ‘DW’ Kindley, Manager Program F/A-18 and EA-18G di Naval Air Systems Command’s (NAVAIR) kepada wartawan pada bulan Mei 2018 lalu.

Faktanya adalah bahwa pesawat yang bergerak melalui atmosfer akan menghasilkan panas. “Jika pesawat musuh datang pada Anda adalah pesawat penampang radar rendah  itu masih memancarkan panas,” kata Bob Kornegay, pemimpin tim Boeing untuk program domestik F / A-18E / F dan EA-18G  pada bulan Mei.

“Jadi itu membantu kami ketika musuh mulai mengembangkan pesawat siluman mereka. Ini membantu kita untuk mengalahkan mereka dengan bergerak di luar jangkauan X-band. ”

Sementara inframerah secara tradisional tidak memiliki kemampuan menghasilkan data jangkauan untuk melacak kualitas senjata, jaringan data modern dan algoritma komputer telah mengubah itu.

“Dengan IRST Anda bisa mendapatkan jalur gerakan—sistem ini akan melihat hot spot di luar sana, ke arah mana itu bergerak, tetapi tidak bisa menentukan jarak. Anda tidak memiliki track yang akurat untuk menembak senjata, ”kata Kornegay.

“Sekarang jika Anda menggabungkan pesawat dan fusi algoritma, Anda memiliki jalur gerakan dari dua sumber yang berbeda. Algoritma ini akan menentukan track senjata di pesawat itu. Jadi itu adalah keuntungan yang sangat besar bagi warfighter untuk bisa melihat lawan sebelum Anda berada dalam jangkauan radar musuh. ”

Kesimpulannya bahwa keberhasilan Su-35 melacak dan mengambil gambar F-22 dengan IRST bukanlah hal yang luar biasa karena memang berada dalam jarak dekat. Tetapi yang perlu diingat, jika IRST kemudian berkembang lebih baik termasuk menggunakan gelombang panjang dan sensor fusi yang canggih maka hal ini bisa menjadi ancaman.