Angkatan Udara Amerika Serikat memamerkan foto-foto saaat pembom B-52 mereka terbang bersama jet tempur Jepang untuk unjuk kekuatan di halaman belakang China
Militer Amerika melakukan unjuk kekuatan di halaman belakang China Rabu 26 September 2018, saat pembom jarak jauh B-52H Stratofortress terbang jet tempur Angkatan Udara Pertahanan Diri Jepang di Laut China Timur yang dikonflikkan.
Pembom Amerika telah semakin aktif di Laut China Timur dan Selatan selama beberapa hari terakhir, mengikuti pola perilaku yang ditetapkan bulan lalu, ketika Amerika mengirim bomber B-52 melalui laut yang disengketakan total empat kali.
Penerbangan ini datang pada saat meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing terkait masalah ekonomi dan militer.
Pacific Air Forces mengatakan penerbangan melalui Laut China Timur diterbangkan untuk mendukung misi Continuous Bomber Presence atau Kehadiran Pembom Berkelanjutan Komando Indo-Pasifik
Bomber B-52 berlatih bersama 12 JASDF F-15 dan empat F-2 di Laut China Timur dan Laut Jepang sebelum kembali ke Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam.
Penerbangan ini menandai ketiga kalinya dalam seminggu ketika pesawat pengebom B-52 Amerika terbang di atas perairan yang diperebutkan tersebut.
Bomber B-52 terbang melalui Laut China Selatan sekali pada hari Minggu dan kembali terbang pada hari Selasa, memamerkan kemampuan Amerika di atas gelombang yang tegang. Beijing menyebut tindakan Amerika Serikat sebagai perilaku provokatif.
Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan bahwa penerbangan ini bukan karena China menjadikan lautan ini titik panas global. “Jika itu 20 tahun lalu dan mereka tidak melakukan militerisasi fitur-fitur itu di sana para pembom tetap terbang dalam perjalanan ke Diego Garcia atau di mana pun,” jelasnya Rabu.