Damaskus Lebih Aman Dibandingkan Kota-Kota di Eropa
Damaskus/Sputnik

Damaskus Lebih Aman Dibandingkan Kota-Kota di Eropa

Saat pelaksanaan Sea Games Jakarta-Palembang banyak orang heran bagaimana Suriah yang katanya dilanda perang mematikan bisa mengirimkan kontingen mereka. Bahkan tim sepakbolanya juga sangat tangguh. “Bagaimana mungkin negara perang bisa sempat memikirkan olahraga?” mungkin pertanyaan itu muncul di benak anda.

Suriah memang dilanda perang brutal saat ini. Berbagai kekuatan internasional menempatkan kekuatannya di sana. Tetapi salah jika berpikir bahwa seluruh wilayah negara itu kacau balau. Bahkan Damaskus, Ibukota negara tersebut sangat tenang dan kehidupan berlangsung seperti biasa.

“Tidak seperti Athena atau Paris, di Damaskus tidak ada ancaman aku bisa dicopet,” kata Jorgo, seorang traveler yang sengaja datang ke Damaskus.

Jorgo memang sempat khawatir ketika dia memutuskan untuk ke negara tersebut. Namun, semua ketakutannya dengan cepat menghilang.

“Banyak orang berpikir bahwa seluruh negara adalah zona perang. Namun, wilayah yang dikuasai oleh pemerintah agak tenang. Saya berbicara dengan beberapa warga Suriah dan Lebanon di Lebanon yang mengatakan bahwa aman untuk mengunjungi Damaskus,” kata Jorgo kepada Sputnik Rabu 26 September 2018.

Jorgo memang sangat tertarik dengan tujuan yang tidak biasa dan terkadang daerah-daerah yang dianggap berbahaya, seperti Chernobyl, Pyongyang, atau  Suriah.

Dia ingin mengunjungi Suriah pada bulan Februari tetapi gagal untuk mendapatkan semua dokumen pada waktunya. Dia kemudian menemukan agen perjalanan yang mengatur perjalanan ke Suriah melalui Beirut, Lebanon.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, perasaan saya campur aduk sebelum saya tiba di sana. Tetapi segera setelah saya tiba, perasaan takut itu hilang,” kata si pelancong tersebut.

Agen perjalanan bertanya kepadanya apa yang ingin dilakukannya di Suriah dan mengatur jadwal perjalanannya. Pria itu memang hanya bisa melakukan perjalanan melintasi wilayah yang dikontrol pemerintah. “Mereka akan membiarkan saya pergi ke Aleppo jika saya ingin, tetapi saya memutuskan untuk tinggal di sana hanya selama seminggu,” kata warga negara Belgia itu.

Meskipun negara telah dicabik-cabik oleh perang selama bertahun-tahun, Jorgo mengatakan dia merasa aman selama perjalanannya.

“Sebuah negara tanpa pariwisata adalah negara tanpa scammers. Jadi Anda tidak perlu khawatir tentang mereka, yang membuat Damaskus berbeda dari beberapa kota di Eropa. Tidak seperti Athena atau Paris, tidak ada ancaman saya bisa dicopet kapan saja. Ini adalah sesuatu yang Anda lihat di negara-negara di mana pariwisata bukanlah masalah yang penting secara ekonomi, ” katanya.

Menurut Jorgo, Damaskus cukup normal. Tidak tidak ada kerusakan dan fakta bahwa begitu banyak orang menjalani kehidupan sehari-hari  membuat Anda melupakan perang.

Damaskus adalah kota Timur Tengah yang indah. “Seperti di negara panas mana pun, kota menjadi hidup setelah gelap. Ketika saya berjalan-jalan di Damaskus pada malam hari, saya merasa lebih aman daripada di sebagian besar kota di Eropa,” katanya dalam tulisan di blognya.

“Bahkan di luar Damaskus, saya tidak pernah merasa terancam. Melewati pos pemeriksaan memakan waktu, tetapi semuanya berada di bawah kendali tentara Suriah. Anda tidak bisa masuk ke tempat berbahaya. Namun memang mengejutkan melihat semua kehancuran di luar Damaskus, “kata pria itu.

Hal yang paling mengejutkan Jorgo adalah keramahan rakyat Suriah. Di pos pemeriksaan, dua tentara menyapanya dengan kalimat “Selamat datang di Suriah, kami harap Anda menyukai chai (sejenis makanan).”

Penduduk setempat sangat ramah dan menawarkan sambutan yang hangat. “Orang-orang Suriah luar biasa, mereka mengundang Anda untuk minum teh dan memiliki makanan enak,” katanya.

“Mari berharap perang akan berakhir secepat mungkin. Damai untuk Suriah,” tulisnya lagi.