Tanker Amerika Pasok 43 Juta Liter Bahan Bakar di Dekat Yaman
USAF

Tanker Amerika Pasok 43 Juta Liter Bahan Bakar di Dekat Yaman

Pesawat tanker Angkatan Udara Amerika telah memasok 95 juta pon atau sekitar 43 juta liter bahan bakar ke jet-jet tempur yang terbang di dekat Tanduk Afrika, termasuk jet koalisi Saudi yang melakukan serangan ke Yaman. Jumlah itu dipasok dengan lebih dari 12.000 misi pengisian bahan bakar sejak 2015

Military.com mengutip pejabat Komando Pusat Amerika melaporkan bahwa pada 31 Agustus, pesawat tanker Amerika seperti KC-135 Stratotanker telah mengirimkan jumlah bahan bakar yang luar biasa banyaknya ke pesawat lain.

Jumlah dan pemilik pesawat penerima tidak diketahui,  – namun kemungkinan besar adalah jet koalisi Saudi yang membom Houthi di Yaman.

“Pada 1 Januari 2018, Angkatan Udara Amerika telah mengalirkan 88 juta pon bahan bakar untuk mendukung misi Amerika dan operasi Saudi dan Emirat terhadap ancaman di seluruh Tanduk Afrika, termasuk Yaman,” kata juru bicara Komando Pasukan Angkatan Udara Amerika AnnMarie Annicelli musim semi lalu.

Seorang juru bicara Komando Sentral Amerika menolak mengomentari pesawat mana saja yang mendapat pasokan dari tanker mereka. Military.com melaporkan sebenarnya hingga 2017, Komando Sentral Angkatan Udara AS (AFCENT) memberikan data spesifik tentang jet tertentu yang diisi oleh tanker mereka.

Namun, hal-hal berubah musim gugur lalu ketika para pejabat mengatakan mereka keliru memberikan statistik karena mereka tidak memiliki cara untuk melacak misi pengisian bahan bakar khusus ke Yaman atau ke jet dan pesawat yang menerima bahan bakar.

Madea Benjamin, pendiri Code Pink, sebuah kelompok anti-perang  mengatakan satu masalah yang memungkinkan dukungan Amerika untuk kampanye yang dipelopori Arab Saudi di Yaman adalah kurangnya liputan media mengenai topik ini.

“Sangat luar biasa bahwa dalam tiga tahun terakhir ini, di mana Amerika telah begitu terlibat dalam perang yang menghancurkan di Yaman, ada begitu sedikit liputan. Kami di Code Pink telah melakukan kampanye yang mencoba untuk bahkan meminta MSNBC meliput perang. Setahun berlalu dan mereka tidak membuat cerita tentang perang di Yaman,” katanya kepada Radio Sputnik beberapa waktu lalu.
“CNN, MSNBC. Hampir tidak ada liputan di Yaman selama tiga tahun terakhir,” kata aktivis itu.