Rencana Rusia untuk mengirimkan sistem rudal pertahanan S-300 ke Suriah langsung mendapat tentangan dari Amerika. Washington menekan Moskow agar tidak melakukan rencana itu karena akan memunculkan konsekuensi tersendiri
Penasihat Keamanan Gedung Putih John Bolton mengatakan memasok Suriah dengan sistem pertahanan rudal canggih akan menjadi kesalahan besar dan Rusia harus dipertimbangkan kembali.
“Kami pikir mengirimkan S-300 kepada pemerintah Suriah akan menjadi eskalasi signifikan oleh Rusia dan sesuatu yang kami harap, jika laporan pers ini akurat, mereka akan mempertimbangkan kembali,” kata Bolton sebagaimana dilaporkan Defense News Selasa 25 September 2018.
Seperti dilaporkan sebelumnya Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Senin 24 September 2018, Moskow akan mengirim sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah dalam waktu dua minggu.
“Angkatan Bersenjata Suriah akan dipasok dengan sistem rudal pertahanan udara S-300 canggih dalam waktu dua minggu. Sistem ini mampu mencegat ancaman udara pada jarak lebih dari 250 kilometer dan secara bersamaan memukul beberapa target udara,” kata Shoigu. Dia menambahkan bahwa S-300 secara signifikan akan meningkatkan kemampuan tempur Suriah.
Dia melanjutkan Moskow telah menghentikan pengiriman S-300 ke Damaskus pada tahun 2013 atas permintaan Israel, tetapi situasi telah berubah “Dan itu bukan karena kesalahan Rusia.”