Data S-400 Rusia Menunjukkan, Rudal Suriah Menargetkan F-16 Israel Bukan Il-20

Data S-400 Rusia Menunjukkan, Rudal Suriah Menargetkan F-16 Israel Bukan Il-20

Moskow semakin yakin jet tempur Israel memang sengaja menjadikan Il-20 mereka sebagai tameng hingga pesawat itu akhirnya jatuh dihantam rudal pertahanan Suriah.

Keyakinan itu semakin diperkuat dengan informasi yang didapat dari sistem pengendalian tembakan S-400 Rusia yang berbasis di Pangkalan Udara Hmeymim di Suriah.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, menambahkan bahwa klaim Israel yang menolak keterlibatan dalam penghentian Il-20 adalah salah. Menurut data itu, setidaknya satu jet Israel terbang di ketinggian 10.000 meter, berbagi azimuth dengan pesawat Rusia selama insiden tersebut.

Informasi yang didapat dari S-400 menegaskan bahwa rudal S-200 yang ditembakkan Suriah awalnya memang menargetkan F-16 Israel.

“Data hari ini tidak lagi hanya sekadar menunjukkan, tetapi dengan jelas membuktikan bahwa kesalahan atas tragedi dengan pesawat Il-20 Rusia terletak sepenuhnya dengan angkatan udara Israel dengan mereka yang mengizinkan tindakan semacam ini,” juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov sebagaimana dikutip Sputnik Senin 24 September 2018.

Dia menambahkan bahwa data memungkinkan untuk melacak demi detik baik jet Israel dan rudal S-200

Menyusul insiden itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Tel Aviv siap untuk menyediakan Moskow dengan semua informasi yang diperlukan untuk memfasilitasi penyelidikan. Mereka mengklaim bahwa Suriah bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Rusia.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan Rusia akan segera mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah. Penjualan senjata ini sempat dihentikan pada 2013 lalu karena menuruti permintaan Israel

Jika kemudian sekarang Moskow memutuskan untuk meneruskan pengiriman sistem pertahanan udara tersebut, maka sepenuhnya ini bukan salah mereka.

Menurut Shoigu, langkah ini juga akan membuat orang lain berpikir untuk menyerang suriah dan mencegah tindakan buruk terhadap militer Rusia kembali terulang.