Suriah memang memiliki nasib aneh. Mereka yang jelas-jelas menembak Il-20 dan mengakibatkan 15 personel militer Rusia tewas, tetapi justru kini mereka akan menerima sistem pertahanan canggih S-300 dari Moskow.
Rusia memutuskan untuk mengirimkan sistem pertahanan tersebut setelah ditangguhkan pada 2013 atas desakan Israel. Keputusan ini diambil karena Rusia yakin meski Il-20 mereka jadi korban S-200 Suriah, tetapi semua itu terjadi karena tindakan Israel yang sengaja membuat situasi langit berbahaya serta menjadikan Il-20 sebagai tameng serangan rudal.
Senjata yang rencananya akan dikirim dua minggu lagi tersebut jelas akan menjadi tantangan berat bagi Tel Aviv yang dalam beberapa waktu terakhir semakin menggencarkan serangan ke Suriah. Lantas apa yang kira-kira akan dilakukan Israel untuk menanggapi kedatangan S-300 ini?
Merayu Rusia
Hampir pasti setelah kabar itu muncul, Israel akan segera mengontak Rusia untuk meminta agar rencana tersebut dibatalkan. Permintaan bisa saja dalam bentuk rayuan yang disertai dengan sejumlah tekanan.
“Israel seperti biasa akan mencoba membujuk Rusia untuk membatalkan atau menunda kesepakatan, karena keputusan ini jelas ditujukan kepada mereka. Israel akan mencoba membujuk Rusia dengan mengatakan akan jauh lebih berhati-hati dalam mengkoordinasikan daerah dan target operasi masa depan,” kata pakar militer Mesir Adel Suleiman dikutip Sputnik Senin 24 September 2018.
Namun sepertinya sekarang akan lebih sulit untuk merayu Moskow. Terlebih Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menegaskan bahwa pengiriman S-300 ke Suriah bukan kesalahannya, tetapi akibat tindakan Israel.
Tarek Ahmad, seorang wakil dari Partai Nasional Sosialis Suriah (SSNP), meragukan kesepakatan itu mungkin ditunda karena Rusia terlihat teguh dalam niatnya dan tidak hanya menggunakan taktik negosiasi dengan Israel.
“Beberapa mengatakan bahwa Rusia telah mengancam akan mengirim S-300 ke Suriah sebelumnya, tetapi tidak pernah melakukannya, dan ini bisa menjadi taktik negosiasi dengan Israel, tetapi tidak kali ini. Kali ini ada tanggal dan pesan tegas disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia bahwa itu akan dilaksanakan. Rusia dan Suriah telah menandatangani perjanjian pengiriman S-300 dan itu akan dilaksanakan, “kata Ahmad.