Di berbagai penjuru dunia, banyak bangunan megah dan hampir pasti menghabiskan uang sangat banyak saat membangunnya kini telah ditinggalkan dan dibiarkan teronggok begitu saja.
Dari tempat-tempat digelarnya olimpiade di Brasil hingga taman hiburan yang dimaksudkan untuk menjadi yang terbesar di Asia, telah ditinggalkan karena kesengsaraan keuangan, salah urus, perang, atau bahkan bencana nuklir.
Berikut ini adalah beberapa struktur paling mahal yang pernah dibangun yang sekarang tak lagi digunakan dan banyak di antaranya telah menjadi reruntuhan.
Bandara Internasional Hellenikon
Bandara Internasional Hellenikon di Yunani dulunya adalah bandara utama Athena, melayani lebih dari 12 juta penumpang per tahun. Namun bandara ditutup pada tahun 2001 setelah digantikan oleh Bandara Internasional Athena. Sejak itu bandara megah ini ditinggalkan.
Beberapa rencana untuk membangun kembali bandara telah tersendat. Namun kelompok pengembangan baru-baru ini berjanji untuk mengubah situs tersebut menjadi wilayah metropolitan mulai tahun 2019, yang akan mencakup daerah permukiman, hotel, pusat perbelanjaan, taman hiburan, museum, fasilitas olahraga, dan banyak lagi.
Taman Hiburan Pripyat
Taman hiburan Pripyat di Ukraina rencananya akan dibuka pada tanggal 1 Mei 1986, tetapi pembukaan dibatalkan ketika bencana nuklir Chernobyl terjadi hanya beberapa mil jauhnya pada tanggal 26 April tahun tersebut.
Beberapa laporan mengatakan bahwa taman itu dibuka sebentar untuk menghibur warga kota pada tanggal 27 April ketika perintah evakuasi dikeluarkan. Masih ada berbagai tingkat radiasi yang ada di taman, dengan area di bawah roda Ferris memiliki tingkat tertinggi.
Stadion Aquatic
Stadion Aquatic dibangun untuk Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil dan sekarang kondisinya rusak parah. Kolam renang yang dulu digunakan para perenang internasional kini disi dengan genangan air kotor.
Kota Rio menghabiskan sekitar US$ 13 miliar untuk Olimpiade, dan beberapa tempat yang dibangun mulai runtuh.
Hotel of Doom
Struktur bangunan berbentuk piramida menjulang tinggi yang disebut “Hotel of Doom” ini adalah Hotel Ryugyong di Pyongyang, Korea Utara. Mulai dibangun pada tahun 1980-an tempat ini tidak lagi berpenghuni.
Hotel berlantai 105 ini dimaksudkan untuk menjadi salah satu bangunan tertinggi di dunia, tetapi konstruksi dihentikan pada tahun 1990-an karena masalah rekayasa dan kurangnya dana.
Ryugyong menjadi gedung kosong tertinggi di dunia. Bangunan ini memiliki tinggi sekitar 1.082 kaki dan menghabiskan biaya sekitar US$ 583,7 juta untuk membangunnya.
Desas-desus telah beredar bahwa hotel itu kini mungkin selesai dan segera dibuka, tetapi untuk saat ini, tampaknya masih kosong.
NEXT
Wonderland
Wonderland adalah taman hiburan seluas 120 acre yang tidak pernah selesai dibangun. Tempat ini berada 20 mil di luar Beijing. Masalah keuangan membuat konstruksi terhenti pada tahun 1998. Pada tahun 2008, pembangunan secara singkat dilanjutkan, namun kemudian berhenti lagi.
Dalam kondisi setengah jadi, bangunan tua duduk selama bertahun-tahun di tanah yang dimaksudkan untuk menjadi taman hiburan terbesar di seluruh Asia. Pada tahun 2013, sebagian besar taman, termasuk benteng dihancurkan.
Saat ini, sebuah kastil yang tidak utuh adalah salah satu dari beberapa struktur yang masih tersisa dan dikunjungi hanya oleh para petani yang menggunakan tanah untuk bercocok tanam.
Kota San-Zhi Pod
The San-Zhi Pod City yang futuristik namun terlihat aneh di Taiwan mulai dibangun pada tahun 1970-an untuk menjadi resor pantai mewah kelas atas bagi orang kaya.
Desa yang penuh dengan bangunan warna-warni menyerupai UFO, tidak pernah selesai karena kekurangan dana dan beberapa kecelakaan konstruksi.
Ada desas-desus desa ini akan dihancurkan, tetapi untuk saat ini, deretan bangunan berwarna cerah masih berdiri.
Pulau Hashima
Pulau Hashima Jepang, yang dijuluki “Pulau Kapal Perang”, pernah menjadi salah satu daerah terpadat di dunia, tetapi kini tidak ada yang tinggal di daerah tersebut sejak pertengahan 1970-an.
Pulau ini dikenal dengan tambang batubara yang menguntungkan. Pada tahun 1959, lebih dari 5.000 orang tinggal di sana, terutama para pekerja tambang dan keluarga mereka.
Tetapi ketika tambang batubara ditutup pada tahun 1974, orang-orang meninggalkan pulau itu. Sejak itu hanya dikunjungi oleh wisatawan.
Haludovo Palace Hotel
The Haludovo Palace Hotel di pulau Kroasia Krk adalah tujuan liburan kelas atas di tahun 1970-an dan 80-an. Tempat ini dimaksudkan untuk menjadi “surge” bagi wisatawan kelas atas di Laut Adriatik.
Tempat ini menjadi lebih mewah ketika pemilik majalah Penthouse menginvestasikan US$ 45 juta untuk membangun properti dan menamainya Penthouse Adriatic Club Casino setahun setelah dibuka.
Tetapi setelah perang pecah di Yugoslavia (sebuah negara yang sebelumnya meliputi Serbia, Kroasia, Slovenia, Makedonia, Montenegro, dan Bosnia dan Herzegovina) pada 1990-an dan turis asing berhenti datang, hotel ditutup. Resor sebelumnya mewah tersebut tetap kosong hingga hari ini.
Lee Plaza
The Lee Plaza di Detroit dibangun pada tahun 1927 sebagai hotel dan apartemen mewah yang menampilkan fasilitas yang termasuk concierge dan layanan kamar. Hotel ini menghadapi banyak masalah keuangan dan hukum selama bertahun-tahun, terutama selama Depresi Besar.
Hotel yang dulu mewah itu ditutup pada tahun 1997 setelah diubah menjadi perumahan berpenghasilan rendah. Sejak itu, ia dibiarkan memburuk. Kota Detroit saat ini sedang mencari pengembang untuk membarui situs bersejarah tersebut.
Kota ini menolak tiga tawaran pada tahun 2018 untuk membangun kembali properti dan menerima proposal baru pada Agustus. Sebuah proyek senilai US$ 400.000 sedang berlangsung untuk sementara waktu membersihkan jendela dan menghapus asbes.
Kasino Constanta
Kasino Constanta di Rumania pernah dianggap sebagai Monte Carlo milik negara itu, yang menjadi tuan rumah bagi para pelancong kaya dan pesta-pesta kerajaan yang glamor.
Struktur bergaya Art Nouveau dibangun sekitar tahun 1900 atas perintah oleh Raja Carol I, dan dibuka untuk umum sebagai kasino pada tahun 1910. Tempat ini selamat dari pemboman di kedua perang dunia.
Tetapi gedung ini akhirnya menjadi terlalu mahal untuk dipertahankan dan ditutup pada tahun 1990. Menurut Business Review Rumania, bangunan kasino ini rawan roboh karena korosi laut.