Batasan Anggaran Dihapus, Belanda Buka Opsi Beli Lebih Banyak F-35

Batasan Anggaran Dihapus, Belanda Buka Opsi Beli Lebih Banyak F-35

Menteri Pertahanan Belanda, Ank Bijleveld telah menghapus batasan anggaran yang akan digunakan untuk membeli F-35. Hal ini membuka kemungkinan negara itu membeli lebih banyak pesawat siluman tersebut di masa depan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Belanda sebagaimana dikutip Defense News Sabtu 22 September 2018 menggambarkan langkah itu “hanya formalitas” yang tidak akan memerlukan persetujuan parlemen, karena tujuan Belanda membeli 37  jet buatan Lockheed Martin senilai 4,7 miliar Euro atai sekitar Rp82 triliun tetap berlaku.

“Tetapi itu berarti  kami membiarkan opsi terbuka untuk membeli pesawat baru di luar yang sudah dibayangkan dalam anggaran,” kata juru bicara itu.

Perkembangan ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Belanda De Telegraaf, yang menulis bahwa angkatan udara ingin akhirnya mendapatkan 67 pesawat. Jumlah itu akan cukup untuk empat skuadron di Belanda, menurut surat kabar.

Dick Zandee, seorang analis pertahanan di think tank kebijakan luar negeri Belanda Clingendael, mengatakan anggaran 2019 yang baru dirilis masih mencerminkan target pemerintah untuk membeli 37 pesawat. Tetapi penghapusan batas anggaran saat ini dapat menetapkan tahap untuk kontrak tambahan dalam waktu beberapa tahun, setelah pengiriman batch yang sudah dipesan hampir selesai.

Belanda berencana untuk merakit sebagian besar F-35nya di Cameri  Italia utara, di mana F-35 Angkatan Udara dan Angkatan Laut Italia sudah dirakit.

Belanda akan mengambil delapan pesawat F-35 pada 2019. Itu adalah tambahan dua pesawat uji yang sudah diproduksi. Pesawat generasi kelima dimaksudkan untuk menggantikan 60 atau lebih F-16 milik mereka, dengan pengiriman tahunan dijadwalkan antara enam hingga delapan pesawat sampai target 37 tercapai.

Inventaris itu akan memungkinkan Belanda untuk menurunkan empat F-35 untuk operasi, mengingat jumlah tertentu harus disisihkan untuk pelatihan, menjalani pemeliharaan atau tidak tersedia untuk dikerahkan. “Ada banyak tekanan dari NATO bahwa 37 tidak cukup,” kata  Zandee.

Dia menambahkan bahwa telah ada pembicaraan di lingkaran pertahanan Belanda untuk menaikkan angka pembelian menjadi 52. “Angkatan Udara selalu menginginkan lebih banyak dari pesawat,” kata Zandee kepada Defense News.

Namun pembelian itu juga terus menerima sejumlah kritik dan tekanan publik karena mahalnya biaya serta masalah yang banyak dialami jet tempur itu. “Kritiknya adalah Anda membeli pesawat yang belum sepenuhnya dikembangkan,” kata Zandee.

Namun, ia menambahkan Amerika telah membuang begitu banyak uang di program itu sehingga berbagai masalah yang ada pasti akan terpecahkan.