Beli Su-35 dan S-400, Amerika Resmi Jatuhkan Sanksi ke China
Su-35 China/PLA

Beli Su-35 dan S-400, Amerika Resmi Jatuhkan Sanksi ke China

Pemerintahan Trump pada Kamis 20 September 2018 secara resmi menjatuhkan sanksi kepada militer China karena negara ini membeli jet tempur dan sistem rudal dari Rusia.

Gedung Putih menganggap pembelian itu melanggar undang-undang sanksi Amerika yang menghukum Moskow karena ikut campur dalam pemilihan Amerika tahun 2016.

Kementerian Luar Negeri Amerika mengatakan akan segera memberlakukan sanksi pada Departemen Pengembangan Peralatan atau Equipment Development Department (EDD) China, cabang militer China yang bertanggung jawab atas senjata dan peralatan, dan direkturnya, Li Shangfu, karena terlibat dalam transaksi signifikan dengan Rosoboronexport, eksportir senjata Rusia.

Kementerian Luar Negeri Amerika menyebutkan sanksi tersebut terkait dengan pembelian 10 pesawat tempur Su-35 China pada tahun 2017 dan sistem terkait rudal permukaan ke udara S-400 pada 2018.

Mereka memblokir EDD dan Li, dari pengajuan permohonan lisensi ekspor dan berpartisipasi dalam sistem keuangan Amerika. Nama mereka juga dimasukkan dalam daftar Departemen Keuangan dan dilarang melakukan bisnis.

Pemerintah juga memasukkan 33 orang dan entitas yang terkait dengan militer dan intelijen Rusia, menambahkannya ke daftar di bawah undang-undang 2017, yang dikenal sebagai Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act atau CAATSA.

CAATSA juga berusaha untuk menghukum Rusia karena intervensi mereka di Ukraina dan keterlibatan dalam perang sipil Suriah. Melakukan bisnis dengan siapa pun yang ada di daftar itu dapat memicu sanksi seperti yang dijatuhkan pada China.

Sebelumnya pada hari Kamis, Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang dimaksudkan untuk memfasilitasi pelaksanaan sanksi.

Seorang penasihat khusus federal memimpin penyelidikan kriminal atas campur tangan Rusia dalam pemilihan Amerika, dan kemungkinan kerjasama dengan kampanye kepresidenan Trump. Trump bersikeras tidak ada kolusi dengan Rusia. Moskow membantah segala upaya untuk mencampuri urusan politik Amerika.

Seorang pejabat pemerintah Amerika, yang memberi penjelasan kepada wartawan tanpa menyebut nama, mengatakan sanksi yang dijatuhkan pada agen China itu ditujukan ke Moskow, bukan Beijing atau militernya, meskipun ada perang perdagangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China.

“Target akhir dari sanksi ini adalah Rusia. Sanksi CAATSA dalam konteks ini tidak dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan pertahanan negara tertentu, ”kata pejabat itu sebagaimana dikutip Reuters.

Di Moskow, anggota parlemen Rusia Franz Klintsevich mengatakan sanksi tidak akan mempengaruhi kontrak S-400 dan Su-35.

“Saya yakin kontrak-kontrak ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal,” kata Klintsevich seperti dikutip oleh kantor berita Interfax Rusia. “Kepemilikan peralatan militer ini sangat penting bagi China.”