Sistem pertahanan udara S-200 dan pesawat Il-20 sama-sama buatan Rusia. Tetapi kenapa S-200 tidak mengidentifikasi pesawat itu sebagai teman ketika terjadi penembakan tanpa sengaja?
Sejumlah pihak sempat menduga ada kegagalan pada sistem Identification Friend or Foe (IFF) yang ada pada S-200 Suriah. Tetapi hal itu dibantah oleh Rusia.
Setiap negara memiliki sistem Identifikasi Teman atau Foe (IFF) dan Rusia tidak memasang sistem identifikasi pada persenjataan yang diekspor ke luar negeri,
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan meski keduanya dibuat oleh Rusia, S-200 telah dijual ke Suriah. Ketika sebuah senjata dijual ke negara lain maka tidak disertakan IFF untuk secara otomatis mengidentifikasi pesawat Rusia.
Menurutnya IFF merupakan sistem yang benar-benar milik masing-masing negara. “Sistem IFF benar-benar bersifat individual untuk setiap negara dan bahkan untuk senjata dan peralatan militer yang diekspor dari Rusia dalam kerangka kerjasama militer-teknis, itu tidak pernah dipasang. Semua ini sepenuhnya berlaku untuk sistem pertahanan udara domestik yang diantarkan ke Suriah, “kata Konashenkov sebagaimana dikutip Sputnik Kamis 20 September 2018.
“Sistem IFF yang digunakan oleh Rusia hanya digunakan oleh pesawat udara dan sistem pertahanan udara yang diidentifikasi sebagai Rusia. Tidak pernah ada preseden untuk transfer sistem seperti itu, bersama dengan kode identifikasi Rusia, ke negara lain, dan pada prinsipnya tidak bisa, “kata Konashenkov.
Seperti diberitakan pesawat militer Il-20 Rusia ditembak jatuh oleh rudal S-200 Suriah pada Senin 17 September 2018 malam saat terjadi serangan oleh empat pesawat F-16 Israel pada target di provinsi Latakia Suriah.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan militer Israel sengaja menciptakan situasi berbahaya dengan menggunakan pesawat Rusia sebagai perisai terhadap sistem pertahanan udara Suriah.
