Setelah 65 Tahun, Perang Korea pun Berakhir

Setelah 65 Tahun, Perang Korea pun Berakhir

Korea Utara dan Korea Selatan menandatangani perjanjian sektor pertahanan serta pernyataan bersama menyusul hasil KTT di Pyongyang. Juru bicara kepresidenan Korea Selatan mengatakan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un  sebenarnya telah memproklamirkan berakhirnya perang.

“Pemimpin Selatan dan Utara sebenarnya telah mengumumkan berakhirnya perang di Semenanjung Korea dengan kesepakatan mereka,” kata juru bicara itu.

Jika benar pernyataan juru bicara tersebut maka hal ini tentu saja menjadi sejarah besar. Perang Korea pecah pada 25 Juni 1950 dan hanya diakhiri dengan perjanjian genjatan senjata pada 27 Juli 1953. Karena tidak ada perjanjian damai, maka secara teknis hingga saat ini perang tersebut masih berlangsung.

Pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan telah menandatangani perjanjian bersama setelah KTT di Pyongyang. Juga, perjanjian di bidang militer ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Korea Selatan, Song Young-moo, dan Menteri Pertahanan Tentara Nasional Korea Utara, No Kwang Chol di hadapan para pemimpin kedua negara.

Pertemuan para pemimpin negara berlangsung pada hari Rabu dalam format “one-one” di kediaman resmi untuk para tamu terhormat.

Kedua negara sepakat untuk menghentikan latihan artileri skala besar dan penerbangan militer dekat garis demarkasi. Mereka juga setuju untuk menarik pasukan dari zona demiliterisasi dan melucuti personel di desa gencatan senjata Panmunjom. Dua Korea sepakat untuk membuat zona 80 kilometer bebas dari latihan militer di laut Kuning, laut Jepang.

Menurut pernyataan bersama oleh para pemimpin, Korea Utara memutuskan untuk sepenuhnya membongkar bidang pengujian roketnya di Tonchkhan-ni dan akan membiarkan pengamat internasional melihat langsung kelapangan.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Korea Utara akan membongkar reaktor nuklirnya di Yonbyon dalam kerangka perjanjian dengan Amerika Serikat.

Setelah pertemuan itu, pemimpin Korea Utara berjanji akan mengunjungi Seoul dalam waktu dekat. Dia juga mengatakan bahwa kedua negara sepakat untuk melakukan upaya denuklirisasi semenanjung.

Sementara itu, presiden Korea Selatan mengatakan bahwa Seoul seorang Pyongyang setuju untuk menghapus ancaman perang di Semenanjung Korea. Pernyataan bersama itu juga mengatakan bahwa pekerjaan pada sambungan jalan dan rel kereta antara kedua negara akan dimulai sebelum akhir tahun ini.

Seoul dan Pyongyang juga setuju untuk mengirim tim gabungan ke Olimpiade 2020 serta mengajukan tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah olimpiade 2032.