Jika bicara soal tank terbaik, maka buatan Uni Soviet atau Rusia akan masuk dalam daftar tersebut. Padahal sesungguhnya, pada awal abad ke-20 negara tersebut sangat tertinggal di bidang ini. Mereka harus mengejar kesenjangan cukup lebar dari negara-negara produsen tank yang terkemuka di era itu.
Pada masa prarevolusioner, Rusia sama sekali tak menyentuh bidang pengembangan tank, kecuali sejumlah proyek dan model eksperimen. Tentara Kekaisaran bahkan hanya mengetahui kendaraan tersebut dari desas-desus.
Langkah pertama pengembangan tank pertama Rusia tercatat pada tahun 1914-1915, ketika insinyur militer Alexander Porokhovshchikov dan Nikolai Lebedenko mengajukan desain tank sederhana yang sangat berbeda satu sama lain, namun keduanya memiliki kesamaan: sama-sama dinilai tak berguna dalam konteks militer.
Desain pertama pada dasarnya adalah kendaraan lapis baja untuk segala medan yang menyerupai seekor binatang gemuk, sementara desain kedua merupakan kendaraan roda tiga berbobot 60 ton yang memiliki dua roda depan raksasa berdiameter sembilan meter.
Tank yang belakangan dijuluki sebagai “Tank Tsar” ini merupakan kendaraan beroda terbesar dalam sejarah militer, yang pada akhirnya ditelantarkan karena dianggap kurang bertenaga dan terlalu rentan terhadap tembakan artileri.

Tiru Cetak Biru Tank Asing
Frustrasi karena terus-menerus menghadapi kegagalan dalam menciptakan tank sendiri, Kekaisaran Rusia akhirnya memutuskan untuk membeli kendaraan tersebut dari negara lain.
Rusia memesan 300 tank Renault dari Prancis untuk Tentara Kekaisaran. Namun pesanan tersebut tak pernah dikirim, karena Rusia menghadapi revolusi pada 1917. Belakangan tank Prancis itu tetap muncul di Rusia, tapi bukan sebagai produk impor melainkan hadiah trofi perang menyusul kekalahan pasukan Rusia Putih dalam Perang Sipil.
Renault kemudian dibawa ke Moskow, dipreteli, dan digunakan untuk merancang tank Soviet pertama yang diproduksi massal yang disebut sebagai “Kamerad Lenin Pejuang Kemerdekaan”.
Menjelang akhir 1920-an, Soviet baru sepenuhnya sadar bahwa perang skala besar berikutnya di Eropa akan menjadi perang antara kendaraan lapis baja. Pada 1924, pemerintah Soviet mendirikan lembaga teknis yang menangani tank di Direktorat Jenderal Industri Militer, otoritas terpusat yang bertugas membuat desain, melakukan uji coba, serta mengadopsi tank baru untuk Tentara Merah.
Soviet kemudian memutuskan memproduksi senjata penting ini dan menjadikannya sebagai prioritas nasional.
Pada 1926, tank Soviet pertama yang telah dirancang selama tiga tahun akhirnya selesai, tapi saat itu belum terlintas bagaimana ‘sang kuda besi’ akan digunakan di medan tempur.
Tank tersebut hanya dijadikan sebagai perangkat pendukung pasukan infanteri, dan tugas tersebut juga diemban oleh model tank tempur pertama Soviet yang selesai dirancang pada 1929. Sekali lagi, rancangan tank diambil dari model asing yang sudah ada.
Pada Perang Soviet-Polandia tahun 1920, kavaleri Soviet berhasil merebut tank Italia Fiat 3000, yang juga berbasis dari tank Renault yang sama. Soviet kemudian mengambil desain tank tersebut dan mengembangkannya.