Pada tahun 1954, NATO secara resmi menyetujui penggunaan senjata nuklir taktis untuk pertahanan mereka. “Penting bagi pasukan NATO untuk dapat menggunakan senjata atom dan termonuklir di pertahanan mereka,” demikian dinyatakan dalam keputusan aliansi yang disebut “MC 48”
Jika aliansi akan menggunakan senjata nuklir taktis maka mereka harus melakukan simulasi penggunaan untuk melihat efek dan kekuatan NATO serta kelemahannya. Pada tahun yang sama, sekutu telah mempraktikan penggunaan nuklir lebih terbatas selama Battle Royal, yang telah disimulasikan ledakan hanya 10 amunisi atom terhadap target yang digambarkan sebagai divisi tank Soviet.
Carte Blanche kemudian melihat dalam skala yang lebih besar dengan standar perang sesungguhnya dengan Soviet. Dalam latihan itu sebelas negara berpartisipasi, melakukan lebih dari 12.000 sorti udara dengan mengerahkan lebih dari 300 senjata nuklir tiruan.
Latihan ini adalah merupakan latihan perang udara besar yang dilakukan selama e nam hari pada musim panas tahun 1955. Peserta menggunakan sekitar 2.500 pesawat dengan sebagian berperan sebagai pesawat Soviet.
Komodor Udara Inggris Peter Wykeham-Barnes, Kepala Staf Angkatan Udara Sekutu di Eropa dalam penjelasan persnya mengatakan “Dalam perang nuklir habis-habisan, tidak akan ada pemenang dan pecundang dan ini sangat mengerikan.”
Sebuah rincian yang bocor ke surat kabar Der Spiegel dalam latihan itu Jerman Barat menanggung beban paling banyak yakni sekitar 268 dari 335 senjata nuklir mock diledakkan di negara tersebut. Pejabat menghitung jika itu terjadi 1,7 juta orang mati.
Menulis tak lama setelah latihan, Henry Kissinger seorang akademisi menyimpulkan bahwa Carte Blanche telah menjadi demonstrasi sebuah kekuatan nuklir yang akan mengakibatkan kehancuran total. Anehnya, meski hasil dari latihan itu sangat mengerikan tetapi tidak membatalkan konsensus untuk terus membangun kekuatan nuklir taktis di Eropa.
Tapi latihan itu memaksa negara termasuk Jerman Barat untuk mengeluarkan suara lebih keras dalam strategi nuklir NATO, sehingga mereka semakin gencar melakukan komunikasi dengan Amerika dan sekutuhnya dalam NATO’s Nuclear Planning Group.
Sumber: War is Boring