Belanda akan segera mengakhiri keikutsertaannya dalam misi serangan udara di Irak dan Suriah. Sejumlah jet tempur F-16 milik mereka yang dikirim ke operasi tersebut akan segera ditarik pulang.
Kabinet Belanda dalam pernyataannya yang disampaikan ke kongres mengatakan pihaknya tidak akan memperpanjang misi pemboman dalam perang melawan ISIS yang akan berakhir pada 31 Desember 2018 mendatang.
“Kabinet telah memutuskan untuk tidak memperpanjang penggunaan jet tempur F-16 dalam perang melawan ISIS pada akhir tahun ini,” kata kabinet Belanda Jumat 14 September 2018.
Sebanyak empat jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Belanda telah dikerahkan untuk menyerang ISIS di Irak sejak Oktober 2014, serta memperluas misi ke Suriah pada awal 2016. “Berakhirnya pertempuran militer melawan ISIS sudah di depan mata,” kata Perdana Menteri Mark Rutte dilansir AFP.
“Pada saat yang sama ISIS di Irak telah berubah menjadi organisasi bawah tanah yang fokus dalam melakukan aksi teror,” lanjutnya kepada wartawan.
Peran Belanda di Irak selanjutnya akan beralih dari serangan terhadap ISIS menjadi upaya memperkuat keamanan di seluruh negara itu..
Meski demikian Belanda masih akan meninggalkan sekitar 50 tentara mereka di Irak Utara untuk melatih dan menjaga daerah yang aman setelah dibebaskan dari ISIS. Sementara sekitar tiga hingga 12 pasukan khusus akan ditugaskan di Baghdad untuk melatih pasukan Irak.