Bagaimana Cara Kapal Induk Amerika Melawan Gempuran DF-21 China

Bagaimana Cara Kapal Induk Amerika Melawan Gempuran DF-21 China

China memiki rudak balistik anti DF-21D yang dikenal sebagai pembunuh kapal induk. Rudal ini diklaim bisa menghancurkan kapal induk dalam sekali tembakan.

Bagagimana jika senjata ini benar-benar digunakan? Apa kira-kira respons kapal induk yang menjadi target? Hampir bisa dipastikan kru kapal induk yang menjadi target harus bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.

Robert Farley, asisten profesor di School of Diplomacy Patterson dan International Commerce dari University of Kentucky dalam sebuah artikelnya beberapa waktu lalu menyebutkan rudal balistik masih membutuhkan waktu setidaknya 15 menit untuk sampai pada target.

Dua kapal induk kelas Nimitz Amerika USS Abraham Lincoln (kiri) dan USS Harry S. Truman beroperasi bersama/US Navy

Dalam waktu itu kapal masih memiliki waktu untuk menghindar di laut terbuka. Tetapi menghindar tidak akan cukup karena rudal dilengkapi dengan bimbingan jarak jauh yang bisa merevisi target. Dan revisi itu akan dilakukan ketika rudal memasuki atmosfer.

df-21-dod-2011

Menghadapi ancaman potensial ini terhadap kapal induk nya, Angkatan Laut Amerika Serikat bekerja sangat keras untuk mengembangkan teknologi anti-rudal balistik yang diluncurkan dari kapal.

“Perkembangan DF-21D mungkin telah berkontribusi terhadap keputusan Angkatan Laut Amerika untuk fokus pada kapal pertahanan udara seperti Arleigh Burke Flight III yang mampu mencegat rudal balistik ,” kata Farley.

Pada saat yang sama, Angkatan Laut Amerika juga menjajaki cara menghancurkan tempat peluncuran DF-21D dengan rudal.

Farley menyatakan bahwa rudal DF-21D   mampu menenggelamkan sebuah kapal induk Amerika dan membunuh 6.000 personel Amerika di atas kapal.

Seperti rudal balistik jarak menengah lain, DF-21D mampu membawa hulu ledak nuklir, namun China harus menanggung konsekuensi besar jika sampai nekat menggunakan nuklir. Bagaimanapun Amerika masih jauh lebih unggul dalam hal senjata menghancurkan tersebut.

Dengan kata lain jika China benar-benar menggunakan DF-21D maka akan bisa menjadi pemicu perang nuklir dalam arti sebenarnya.