Amerika Serikat mengizinkan Korea Selatan untuk membeli enam Pesawat Patroli P-8A dengan harga US$ 2,10 miliar atau sekitar Rp31 triliun dan 64 rudal patriot terbaru seharga US$501 juta atau sekitar Rp7,4 triliun hingga total pembelian kedua senjata ini mencapai lebih dari Rp38 triliun.
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan menyampaikan sertifikasi yang diperlukan untuk memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan ini hari ini.
Sebelumnya Korea Selatan telah meminta untuk membeli enam pesawat yang dikenal memiliki kemampuan tinggi untuk memburu dan membunuh kapal slam tersebut. Defense Security Cooperation Agency dalam pengumumannya Kamis 13 September 2018 menyebutkan pembelian meliputi enam pesawat dengan berbagai teknologi dan suku cadang dan pelatihan. “Total perkiraan biaya program adalah US$ 2,1 miliar,” kata badan tersebut.
Korea Selatan adalah salah satu sekutu terdekat di wilayah Indo-Pacific Command (INDOPACOM). Penjualan pesawat ini disebut akan mendukung kebijakan luar negeri Amerika dan tujuan keamanan nasional dengan meningkatkan kemampuan angkatan laut Korea untuk memberikan pertahanan nasional dan secara signifikan berkontribusi pada operasi koalisi.
Korea Selatan selama ini menggunakan pesawat patroli maritim P-3 Orion yang juga buatan Amerika. Pesawat ini telah beroperasi dengan Angkatan Laut Korea Selatan selama kurang lebih 25 tahun.
Berbekal pengalaman panjang tersebut, Amerika meyakini Korea Selatan tidak akan kesulitan untuk melakukan transfer ke P-8 Poseidon yang dibangun Boeing tersebut.
Selain mengizinkan membeli P-8, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga akan menuruti permintaan Seoul untuk membeli 64 Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) Missile Segment Enhancement (MSE). Pembelian untuk senjata ini diperkirakan akan menghabiskan US$501 juta
Menjadi varian lanjutan dari rudal PAC-3, PAC-3 MSE yang dibangun Lockheed Martin adalah rudal permukaan ke udara kecepatan tinggi yang mampu mencegat dan menghancurkan rudal balistik taktis dan ancaman udara lainnya.