Jelang Serangan ke Idlib, Turki Kirim Kekuatan Besar di Perbatasan Suriah
Tank Leopard Turki

Jelang Serangan ke Idlib, Turki Kirim Kekuatan Besar di Perbatasan Suriah

Turki memperkuat militernya yang ada di perbatasan Suriah khususnya di Provinsi Kilis dan Hatay di tengah rencana Suriah yang dibantu Iran dan Rusia untuk menggempur benteng terakhir pemberontak tersebut.

Kantor berita Anadolu Turki mengatakan kendaraan lapis baja, howitzer Firtina, tank, dan alat berat lainnya dikerahkan ke satuan perbatasan setelah sampai di Kabupaten Reyhanli, Hatay, dan Kilis Tengah.

Turki telah memperkuat kehadiran militernya di perbatasan dengan Suriah sebab Pemerintah Suriah belum lama ini telah mengumumkan rencana untuk melancarkan serangan besar militer di Idlib, tempat tinggal lebih dari tiga juta orang Suriah, banyak di antara mereka menyelamatkan diri dari kota besar lain setelah serangan oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad.

PBB memperingatkan bahwa serangan semacam itu akan menakibatkan bencana kemanusiaan terburuk pada Abad 21.

Sebelumnya dilaporkan Ankara juga memperbanyak pasokan senjata untuk gerilyawan Suriah menjelang serangan besar-besaran oleh kubu pemerintah, Rusia, dan Iran di provinsi Idlib, yang berbatasan langsung dengan Turki.

Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Turki mengirim bantuan militer tambahan kepada gerilyawan di sekitar Idlib sejak pertemuan presiden Turki, Iran, dan Rusia pada pekan lalu gagal menghasilkan kesepakatan.

Turki, yang menampung sekitar 3,5 juta pengungsi dari Suriah, mengkhawatirkan serangan ke Idlib menciptakan gelombang pengungsian baru ke negaranya. Presiden Tayyip Erdogan juga memperingatkan kemungkinan bencana kemanusiaan dan dampak keamanan bagi Turki.

“Mereka berjanji akan mengirim dukungan militer penuh untuk pertempuran mendatang,” kata komandan Tentara Pembebasan Suriah atau Free Syrian Army (FSA), yang bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Turki pada beberapa hari belakangan.

Senjata memasuki Suriah dalam jumlah besar dalam beberapa hari belakangan, di antaranya adalah peluru dan peluru kendali Grad.

“Pasokan senjata dan peluru itu akan memperpanjang pertempuran. Mereka juga berjanji tidak akan menghentikan dukungan dalam perang itu,” kata sumber sama.

Sumber lain mengatakan, “Turki memastikan bahwa gerilyawan punya cukup peluru untuk berperang dalam waktu lama.”

Idlib adalah kawasan di utara Suriah, yang berbatasan langsung dengan Turki. Selain itu, wilayah tersebut menjadi benteng pertahanan terakhir, yang masih berada di tangan oposisi.

Sekitar tiga juga orang tinggal di Idlib dan sebagian di antaranya adalah warga Suriah, yang melarikan diri dari pertempuran di kawasan lain.

Sementara itu, pesawat tempur Rusia dan Suriah semakin menggencarkan serangan ke wilayah selatan Idlib untuk membuka jalan bagi pasukan darat. Wilayah ini disebut sebagai benteng terakhir dari para pemberontak.

Kota besar di Idlib dikuasai kelompok keras, yang dekat dengan Al Qaeda. Meski demikian, mereka masih kalah jumlah dengan FSA, yang mendapat dukungan Turki.

Turki sejak pekan lalu menempatkan tentara tambahan beserta senjata besar di 12 tempat di sekitar Idlib. Dengan dukungan tersebut, FSA berupaya menyatukan kelompok gerilyawan dengan kekuatan 30.000 orang.