Demi Pasar Senjata? Meski Korban Sipil Perang Yaman Tinggi, Gedung Putih Tak Salahkan Koalisi Arab
Mike Pompeo

Demi Pasar Senjata? Meski Korban Sipil Perang Yaman Tinggi, Gedung Putih Tak Salahkan Koalisi Arab

Di tengah kecaman tentang tingginya korban sipil akibat perang di Yaman, pemerintahan Donald Trump secara tegas membela koalisi pimpinan Arab Saudi. Washington menyebut Arab Saudi dan sekutunya telah berjuang keras untuk menghindari korban sipil.

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengklaim ia telah memberi sertifikat kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk bertindak mengurangi risiko terhadap warga sipil dalam operasi militer mereka di Yaman. Pompeo mengatakan, ia telah memberitahu Kongres AS soal keputusan ini, yang berarti mengizinkan berlanjutnya bantuan militer Amerika kepada koalisi.

Perang tiga tahun di Yaman, secara luas dilihat sebagai pertempuran proksi antara saingan regional Saudi dan Iran. Perang ini telah menewaskan lebih dari 10.000 orang.

Pompeo mengakui korban sipil di Yaman memang sangat tinggi tetapi dia mengatakan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengambil langkah-langkah untuk menurunkan angka.

“Pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan tindakan yang dapat dibuktikan untuk mengurangi risiko bahaya bagi warga sipil dan infrastruktur sipil yang dihasilkan dari operasi militer mereka ini,” kata Pompeo dalam sebuah pernyataan di Kongres dilansir dari Reuters Kamis,  13 September 2018.

Saudi memimpin aliansi negara-negara Arab Sunni yang didukung Barat untuk mencoba memulihkan pemerintahan Presiden Yaman yang diakui secara internasional. Saudi ingin memulihkan pemerintahan Abd Rabbu Mansour Hadi, yang digulingkan dari Ibu Kota Sanaa oleh pasukan militan Houthi pada 2015.

Agustus adalah bulan paling mematikan tahun ini untuk korban sipil dalam perang Yaman. Salah satu serangan paling mematikan adalah ketika bom yang dijatuhkan koalisi Saudi menghantam bus sekolah yang menewaskan puluhan anak-anak bulan lalu. Hal ini yang memicu kecaman luas.

Pernyataan Pompeo ini pun mengundang reekasi keras. “‘Sertifikasi’ Pompeo adalah sandiwara,” kata anggota kongres Partai Demnokrat Khanna, dalam tweet Rabu.

“Saudi dengan sengaja mengebom sebuah bus penuh anak-anak. Hanya ada satu jawaban moral, dan itu adalah untuk mengakhiri dukungan kami untuk intervensi mereka di Yaman. Jika eksekutif ini tidak akan melakukannya, maka Kongres harus melewati Resolusi Kekuatan Perang, ”katanya.

Sertifikasi,  datang setelah berbulan-bulan pertempuran sengit di balik layar antara Capitol Hill dan pemerintah Trump tentang dukungan Amerika untuk Saudi dan Emirat.

Pernyataan Pompeo ini bisa jadi sebagai upaya untuk menyelamatkan pasar senjata mereka mengingat Arab Saudi dan Emirat Arab adalah pembeli besar peralatan militer Amerika. Sementara saat ini ada desakan kuat untuk menghentikan penjualan senjata ke negara tersebut.

Michael Knights, seorang penliti di Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat, mengatakan penggunaan amunisi presidi buatan Amerika dan dukungan pengisian bahan bakar Amerika pada kenyataannya mengurangi korban sipil.

Pengisian bahan bakar udara memungkinkan pesawat koalisi untuk tinggal di udara lebih lama sehingga “mereka tidak perlu terburu-buru ketika mereka melakukan operasi serangan,” katanya.