Jerman Cari Jalur Cepat untuk Dapatkan Pengganti Jet Tempur Tornado
Tornado Jerman

Jerman Cari Jalur Cepat untuk Dapatkan Pengganti Jet Tempur Tornado

Jerman dilaporkan sedang mencari cara cepat guna menggantikan jet tempur Tornado mereka yang semakin tua. Berlin telah meminta penawar potensial tentang kemungkinan mempercepat pengiriman pesawat tempur baru sebelum target awal 2025.

Sumber yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan mengatakan kepada Reuters Rabu 12 September 2018, Kementerian pertahanan Jerman mengajukan pertanyaan pada awal Agustus sebagai tindak lanjut atas permintaan untuk informasi awal dari Airbus,  Lockheed Martin, dan Boeing.

Kementerian itu tidak berkomentar tentang perubahan terbaru dalam tender yang bisa bernilai miliaran euro tersebut. Salah satu sumber mengatakan permintaan itu mengisyaratkan kekhawatiran tentang meningkatnya biaya untuk merawat 85 jet Tornado milik Jerman saat ini.

Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen mengatakan dia menyukai solusi Eropa yakni Eurofighter Typhoon yang dibangun oleh Airbus, BAE Systems Inggris dan Leonardo Italia, tetapi Lockheed dan Boeing masih berharap mendapat kesempatan untuk mengajukan tawaran untuk pengadaan tersebut.

Airbus dan pemerintah Amerika mengirimkan data musim semi ini tentang empat model jet tempur untuk dipertimbangkan yakni Eurofighter Typhoon, Lockheed F-35, dan Boeing F / A-18E / F atau F-15E.

Mmenurut berbagai sumber yang akrab dengan proses tersebut Jerman sedang mempelajari sejumlah opsi, termasuk membeli satu jenis jet untuk menggantikan jet Tornado, pembelian dua jenis pesawat, dan perpanjangan masa pakai jet Tornado

Jerman juga telah meminta Washington informasi tentang kemungkinan menyewa jet tempur Boeing F-15, dua sumber mengatakan, meskipun itu dilihat sebagai hal yang tidak mungkin.

Von der Leyen pada bulan Juli mengatakan dia mengharapkan keputusan awal untuk langkah selanjutnya pada akhir tahun ini.

Salah proposal yang ditawarkan untuk Jerman adalah membeli 40-45 jet Lockheed F-35 untuk menggantikan Tornado yang dapat membawa bom nuklir, dan sekitar 75 Eurofighter baru untuk menggantikan Tornado lainnya serta Eurofighters Typhoon pertama yang mereka beli antara 2003 dan 2008.

Membeli F-35 akan memungkinkan Jerman untuk mempertahankan armada jet tempur campuran, suatu persyaratan utama dalam strategi militernya, sementara menghindari modifikasi mahal dan memakan waktu untuk proses sertifikasi Eurofighter untuk membawa bom nuklir.

Meskipun bukan negara dengan kekuatan nuklir, Jerman menjadi tuan rumah beberapa hulu ledak nuklir Amerika di bawah kebijakan berbagi nuklir NATO dan mengoperasikan sejumlah pesawat tempur Tornado yang dapat mengantarkan mereka.

Amerika telah memberi tahu Jerman bahwa perlu waktu 12 hingga 18 bulan untuk mempelajari masalah sertifikasi Eurofighter.

Para eksekutif industri Jerman menekan bahwa keputusan harus diambil cepat mengingat bahwa biaya yang sudah tinggi untuk menjaga pesawat jet Tornado bisa meningkat setelah Inggris dan Italia mempensiun armada mereka. “Biaya suku cadang dan operasi terus meningkat,” kata seorang eksekutif industri.