Kecantikan dan Kekuatan Wanita Korea Utara
ED JONES

Kecantikan dan Kekuatan Wanita Korea Utara

Perempuan di Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara tahu bagaimana menjadi cantik, cerdas, dan terawat, meski ada aturan ketat tentang penampilan mereka.

Wanita Korea Utara masih memakai pakaian gaya 1960-an, sedangkan untuk liburan mereka mengenakan kostum tradisional. Mereka tidak mengenakan rok panjang tanpa memakai sepatu hak dan gaya rambut yang khas. Make-up yang mereka gunakan harus alami agar tidak dianggap vulgar.

Korea Utara dianggap sebagai yang paling terisolasi, namun salah satu negara paling menarik di dunia.

ED JONES

Instruktur Kim Ju Yang (20) memegang senapan serbu buatan Korea Utara saat berpose di arena tembak Meari di Pyongyang.

Area latihan tembak Meari menawarkan pengunjung kesempatan untuk menembakkan sejumlah senjata api Korea Utara dan buatan asing, yang sebagian besar telah dimodifikasi untuk menembakkan kaliber kaliber .22 dengan biaya sekitar Rp14.000 per tembakan.

ED JONES

Pemandu wisata Ju Hye Yon berpose di dek melihat Arch of Triumph, dengan latar belakang cakrawala kota Pyongyang.

ED JONES

Pemain voli Ri Yun Sim (15)  di gimnasium di Istana Anak-Anak di Pyongyang. Istana Anak-anak adalah kompleks aktivitas setelah sekolah yang cukup lus  di mana hingga 5.000 anak menghadiri berbagai kelas di bawah tiga bidang olahraga, seni, dan sains.

ED JONES

Karyawan Rim Ok Hyang (20) berpose di restoran hamburger di Pyongyang.

ED JONES

Pemandu wisata Kim Song Hui (26) berpose di kandang reptil Kebun Binatang Tengah di Pyongyang.

ED JONES

Karyawan Pak Um Hyang (24)  di sebuah toko di Mansudae Art Studio di Pyongyang. Didirikan pada tahun 1959 oleh Kim Il-Sung, Mansudae mempekerjakan 700 seniman yang diberi peringkat dalam hierarki yang jelas. Mereka bekerja dalam kompleks besar seukuran desa kecil, dengan ratusan studio bertempat di dalam gedung yang luas.

ED JONES

Karyawan toko Pay Ok Hyang (24) dengan belanjaannya di toko Kosmetik Pyongyang di Pyongyang.

ED JONES

Mahasiswa dan mantan Tentara Rakyat Korea, Ma Song Hui (26) di luar Sekolah Pelatihan Guru Pyongyang di mana dia belajar.