Para pejabat militer Suriah kembali menemukan senjata serba buatan Amerika di pangkalan pemberontak di Quneitra. Ini adalah penemuan kesekian kali yang menunjukkan bagaimana para pemberontak dan bahkan ISIS menggunakan senjata buatan Amerika dan sekutunya.
Pihak berwenang menemukan senjata-senjata itu selama operasi sweeping di desa al-Rafid dan al-Braiqa di desa Quneitra selatan Kamis 6 September 2018.
Foto yang dirilis menunjukkan wadah penyimpanan dari M141 Bunker Defeat Munition (BDM), atau SMAW-D (“Disposable”).
M141 BDM adalah senjata sekali pakai, ringan, mandiri, man-portable, shoulder-fired, high-explosive, yang berisi fitur penembak dan kontrol yang diperlukan untuk mengarahkan, menembak, dan melibatkan target.
Sistem senjata terdiri dari roket yang dikemas dalam peluncur telescoping yang juga berfungsi sebagai wadah penyimpanan. Ini memberikan perlindungan tahan air untuk roket selama penyimpanan senjata, transportasi, dan penggunaan. Senjata ini sekali pakai hingga setelah ditembakkan tabung kemudian dibuang.
Dioptimalkan untuk pertarungan dekat dalam lingkungan operasi kontemporer, M141 BDM efektif pada jarak mulai dari 15 hingga 300 meter.
Senjata dapat digunakan secara efektif terhadap dinding beton hingga 8 inci tebal, struktur tiga bata, bunker kayu dan bunker standar. BDM M141 dapat melumpuhkan personil ancaman ketika digunakan terhadap kompleks gua. Senjata ini juga dapat melubangi hingga 20 milimeter baja homogen

Senjata ini dirancang oleh McDonnell-Douglas (kemudian Talley Defense Systems) sebagai modifikasi dari Shoulder-launched Multipurpose Assault Weapon (SMAW) yang biasa digunakan Korps Marinir Amerika Serikat untuk mengisi kekosongan dalam inventaris senjata “bunker” Amerika Serikat.