Tarkait dengan Orang Rusia, Kontrak Pembangunan Bom Besar Amerika Dicabut

Tarkait dengan Orang Rusia, Kontrak Pembangunan Bom Besar Amerika Dicabut

Angkatan Udara mencabut kesepakatan pembuatan bom besar dari sebuah perusahaan yang terkait dengan oligarki Rusia

Angkatan Udara akan mencabut kontrak dengan nilai hampir setengah miliar dolar yang diberikan ke sebuah perusahaan yang berbasis di Chicago untuk membuat bom bunker-buster setelah keluhan anggota parlemen tentang hubungan perusahaan tersebut dengan seorang berkuasa Rusia.

Angkatan Udara memberikan kontrak senilai US$ 419,6 juta atau sekitar Rp6 triliun kepada A. Finkl & Sons Co untuk memproduksi badan bom untuk hulu ledak  BLU-137 seberat 2.000 pon, yang dimaksudkan untuk menggantikan BLU-109.

Kontrak Finkl sedikit lebih kecil dari penghargaan US$ 467,9 juta yang diberikan kepada Forge and Steel Corp yang berbasis di Ohio untuk membuat 300 badan bom pada tahun pertama dengan potensi sebanyak 3.500 lebih selama empat tahun.

Namun, sebagaimana dilaporkan Bloomberg Rabu 5 September 2018, sekelompok anggota parlemen memprotes keputusan tersebut dengan mengatakan Finkl tidak memenuhi syarat untuk penghargaan karena perusahaan induknya, pembuat baja Swiss Schmolz + Bickenbach,  sebagian dimiliki oleh Viktor Vekselberg, miliarder dan raja aluminium Rusia yang telah terkena sanksi Amerika.

Vekselberg, lahir di Ukraina dan tinggal di Swiss memegang 11,34% saham dan 1,25% saham di Schmolz + Bickenbach dengan nilai lebih dari US$ 15 miliar melalui dua perusahaan induk, yang keduanya telah terkena sanksi Amerika terhadap Rusia atas tindakan negara itu di Crimea dan Ukraina.

Awal tahun ini, Amerika memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas Rusia atas dugaan campur tangan Moskow dalam pemilu Amerika 2016 – termasuk aset senilai antara US$1,5 miliar dan US$2 miliar milik Vekselberg dan salah satu perusahaan induknya.