Rusia akan Bangun V-22 Osprey Versi Mereka
V-22 Osprey Amerika

Rusia akan Bangun V-22 Osprey Versi Mereka

Rusia mengatakan mereka merancang sendiri V-22 Osprey, dan itu bisa membuat pasukan elit Moskow yang jauh lebih mematikan

Rusia mengatakan aan membuat pesawat tilt-rotor seperti V-22 Osprey Amerika yang akan meningkatkan kemampuan mobilitas pasukan elite mereka.

“Pesawat tilt-rotor, atau convertiplane, direncanakan akan dibuat untuk Angkatan Udara Rusia,”  tulis Sputnik melaporkan, mengutip sumber industri pertahanan Rusia.

Sumber itu mengatakan sebelum akhir September, direncanakan sudah mendapatkan spesifikasi dan memulai pekerjaan desain eksperimental untuk pesawat ini.

Kontraktor pertahanan Rusia Rostec juga mengatakan pada tahun 2017 bahwa mereka sedang membangun sebuah pesawat tilt-rotor, yang katanya akan selesai pada 2019.

Pesawat tilt-rotor pada dasarnya adalah gabungan dari helikopter dan pesawat sayap tetap yang memiliki kecepatan dan jangkauan pesawat terbang, tetapi juga dapat lepas landas dan mendarat seperti helikopter.  V-22 memiliki kecepatan jelajah maksimal 310 mil per jam.

Pasukan Lintas Udara elit Rusia, atau VDV, sering merupakan pasukan pertama Moskow di darat, seperti di Afghanistan dan baru-baru ini di Suriah.

Dengan jumlah sekitar 35.000 pasukan pada tahun 2010, pasukan payung VDV juga dikerahkan ke Ossetia Selatan selama Perang Rusia-Georgia pada tahun 2008, dan mereka memblokir pasukan NATO untuk merebut Bandara Internasional Pristina selama Perang Kosovo.

VDV juga berbeda dari pasukan terjun payung Amerika karena mereka dikenal juga menggunakan dengan kendaraan lapis baja dan howitzer self-propelled.

Jika Rusia benar-benar membangun pesawat tilt-rotor ini, maka masalah dana akan menjadi hal yang tetap akan dihadapi seperti halnya mereka membangun jet tempur Su-57 maupun Tank T-14. Tetapi jika mereka mampu memproduksinya, maka akan menjadi tambahan mematikan untuk VDV terutama jika Moskow sangat mempersenjatai tilt-rotor, seperti yang dilakukan Amerika saat ini.

“Sebuah pesawat angkut / helikopter yang dapat mendaratkan pasukan [Rusia] untuk menangkap orang bebal, dan kemudian memberi mereka dukungan tembakan yang besar, akan sangat berharga,” tulis Michael Peck di National Interest.