Inilah Kekuatan Rusia Yang Sedang Ditumpuk di Mediterania
Kapal perusak kelas Udaloy.

Inilah Kekuatan Rusia Yang Sedang Ditumpuk di Mediterania

Ketegangan antara Rusia dan Amerika kembali tumbuh terkait kondisi di Suriah. Amerika mulai menyebut-nyebut akan kembali  menyerang Suriah dengan penggunaan senjata kimia sebagai alasan, di sisi lain Rusia menuduh serangan kimia sengaja dilakukan oleh kelompok pemberontak yang didukung koalisi Amerika untuk melegalkan serangan.

Rusia menanggapi situasi ini secara serius dengan menambah kekuatan mereka di kawasan tersebut. Latihan miltier besar-besaran digelar di Mediterania 1 -8 September 2018. Kementerian Pertahanan Rusia mengtakan latihan melibatkan setidaknya 25 kapal dan 30 pesawat tempur.

Rusia menumpuk kekuatan mereka di Suriah dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah pihak menilai langkah ini sebagai upaya untuk menghalangi niat Amerika dan sekutunya agar tidak melanjutkan niatnya menyerang Suriah.

Apa saja kekuatan Rusia yang saat ini bersiaga di Suriah? Berikut beberapa di antaranya:

  • Kapal penjelajah rudal kelas Slava Marshal Ustinov, yang dapat membawa hingga 16 rudal anti kapal supersonik P-1000 Vulkan dan 64 rudal permukaan ke udara jarak jauh yang melengkapi delapan sistem S-300F.
  • Kapal perusak kelas Udaloy, Severomorsk, dengan sistem rudal Metel, yang dapat membawa hingga delapan rudal anti-kapal selam atau anti-kapal, serta 64 rudal permukaan ke udara jarak pendek dan menengah 3K95.
  • Setidaknya tiga frigat kelas Admiral Grigorovich, yang masing-masing dapat membawa hingga delapan rudal jelajah darat  Kalibr.
  • Setidaknya dua kapal selam kelas Kilo, yang juga dapat menembak Rudal Kalibr.
  • Pembom strategis supersonik Tu-160 White Swan yang juga dikenal sebagai Blackjacks. Bomber ini dapat membawa rudal jelajah serangan darat Kh-101.
  • Pesawat patroli maritim Tu-142MK Bear dan Il-38   yang dapat membawa berbagai senjata anti-kapal selam.
  • Jet tempur Su-30SM dan Su-33 Angkatan Laut Rusia, yang dapat menyediakan patroli tempur udara untuk mempertahankan gugus tugas dari serangan udara atau membawa rudal jelajah anti-kapal untuk melakukan serangan maritim.

Kekuatan ini tidak termasuk pasukan Rusia yang saat ini dikerahkan di Suriah, termasuk pesawat tempur  dan helikopter, sistem pertahanan udara, artileri, dan aset lainnya.

Di sisi lain Amerika Serikat dan sekutunya  belum membuat langkah yang jelas untuk mengirim kapal tambahan ke Mediterania di luar kekuatan normal saat ini. Pada 27 Agustus 2018, perusak kelas Arleigh Burke USS Carney meninggalkan Laut Hitam menuju Mediterania.

Sementar apada 3 September 2018, kapal selam serangan kelas Los Angeles USS Newport News melakukan kunjungan ke Gibraltar. Kedua kapal tersebut dapat membawa rudal jelajah darat Tomahawk, tetapi Angkatan Laut Amerika mengatakan kedua gerakan itu telah direncanakan sebelumnya.

Pada Juni 2018, kapal induk USS Harry S. Truman bersama kelompok tempurnya justru meninggalkan Mediteraniamenuju Atlantik Utara dan masih berada di sana. Saat ini tidak ada kelompok tempur kapal induk Amerika yang berpatroli di Teluk Persia.

Pembom B-1 Angkatan Udara Amerika yang terbang ke Suriah melalui Yordania untuk meluncurkan rudal jelajah pada April 2018 tetap berada di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Tergantung pada analisis risiko, Angkatan Udara Amerika juga dapat menggunakan aset serangan jarak jauh lainnya, termasuk pembom siluman B-2 Spirit jika memang mau menyerang Assad.

Ada juga penampakan yang tampak di situs pelacakan penerbangan online dari pesawat Mercury E-6B, yang dapat menyampaikan komunikasi ke kapal selam yang terendam, terbang di dekat Suriah, meskipun beberapa orang mengatakan ini adalah kasus salah identitas.