Rusia Klaim Roket Falcon 9 Milik Elon Musk Didasarkan Pada Teknologi Soviet
Roket Falcon 9

Rusia Klaim Roket Falcon 9 Milik Elon Musk Didasarkan Pada Teknologi Soviet

Perusahaan teknologi milik negara Rusia Roscosmos mengklaim roket Falcon 9 yang dikembangkan Elon Musk, pemilik pabrik luar angkasa SpaceX didasarkan pada teknologi yang ditemukan di Uni Soviet beberapa dekade yang lalu.

“Semua skema dan sistem tenaga roket ini dikembangkan di negara kami dan kemudian berhasil dilaksanakan di Amerika Serikat. Apa yang telah diterapkan oleh Musk telah dieksplorasi dan disarankan oleh para ilmuwan, insinyur, dan konstruktor kami beberapa dekade yang lalu,”  kata , Wakil Direktur  Central Research Institute of Machine Building (TsNIImash), bagian dari perusahaan negara Roscosmos, Alexander Medvedev selama konferensi ilmiah di Moskow Senin 3 September 2018.

Awal tahun ini, Musk mengungkapkan bahwa SpaceX berencana untuk menggunakan kembali kendaraan peluncuran Falcon 9 dalam waktu 24 jam pada 2019. Roket ini menawarkan biaya yang lebih murah karena bisa digunakan kembali.

Sebelumnya, Pusat Khrunichev juga menekankan bahwa mereka melakukan pekerjaan riset desain pada roket pembawa dengan tahap pertama yang dapat digunakan kembali.

Berbagai skema untuk menggunakan kembali roket sedang dipertimbangkan, termasuk pendaratan vertikal, sistem penyelamatan parasut-jet dan skema bersayap dari bagian roket yang dapat digunakan kembali.

Ini bukan proyek pertama di bidang roket yang dapat digunakan kembali yang dikembangkan di Rusia. Pada tanggal 4 Juni 2018, Wakil Direktur Jenderal untuk Manajemen Proyek Ilyushin Aviation Complex Dmitry Gerasimov mengatakan bahwa pabrikan Rusia telah mengembangkan beberapa konfigurasi untuk roket luar angkasa nasional pertama yang dapat digunakan kembali.

Saat ini,  roket yang dapat digunakan kembali hanya dibuat oleh dua perusahaan swasta Amerika yakni SpaceX dan Blue Origin