Khamenei Sebut Perang Tak  Mungkin Pecah, Tapi Minta Militer Iran Tetap Waspada
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei

Khamenei Sebut Perang Tak  Mungkin Pecah, Tapi Minta Militer Iran Tetap Waspada

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan perang, terutama dengan Amerika, tidak mungkin terjadi, tetapi dia tetap meminta pasukan bersenjata Iran meningkatkan kapasitas pertahanan mereka.

“Ayatollah Khamenei menekankan bahwa berdasarkan perhitungan politik tidak ada kemungkinan terjadinya perang tetapi menambahkan bahwa angkatan bersenjata harus waspada  dan meningkatkan kapasitas personel dan peralatan mereka,”  kata tulis situs resmi Khamenei mengutip pernyataan pemimpin Iran tersebut kepada komandan pasukan pertahanan udara Iran Minggu 2 September 2018.

“Pemimpin Tertinggi mengatakan  unit pertahanan udara adalah bagian yang sangat sensitif dari pasukan bersenjata dan ada di garis depan menghadapi musuh, serta menekankan perlunya meningkatkan kesiapan dan kemampuan mereka,” kata situs itu dalam laporannya tentang pertemuan, yang diadakan untuk menandai Hari Pertahanan Udara Iran.

Sehari sebelumnya  Iran mengumumkan rencana untuk meningkatkan kapasitas rudal balistik dan kapal perang dan memperoleh pesawat tempur modern serta kapal selam untuk meningkatkan pertahanannya menyusul penarikan Amerika dari perjanjian nuklir Tehran dengan kekuatan dunia.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bulan lalu militer Iran adalah kekuatan yang menghalangi Washington untuk menyerangnya.

Secara terpisah, seorang diplomat senior Iran bertemu dengan Menteri Luar Negeri Junior Inggris Alistair Burt dan mendesak tindakan cepat Eropa terkait paket ekonomi yang direncanakan untuk mengimbangi penarikan Amerika dari kesepakatan dan reimposisi sanksi oleh Washington.

“Pengenaan sanksi dan tekanan Amerika dan kurangnya tindakan cepat oleh Eropa untuk memenuhi komitmen mereka akan memiliki konsekuensi serius,” kata Kamal Kharrazi, Kepala Dewan Kebijakan Luar Negeri Iran kepada Burt sebagaimana dilaporkan IRNA

Para pejabat Iran mengatakan mereka akan memutuskan apakah akan menghentikan perjanjian nuklir dengan negara-negara dunia setelah mempelajari paket tindakan ekonomi Eropa yang dapat membantu mengimbangi sanksi Amerika.

“Negara-negara Eropa belum dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengamankan kepentingan Iran di bawah perjanjian nuklir,” kata Kharrazi.

“[Burt] mengatakan posisi Inggris berbeda dari posisi Amerika Serikat dan kami mencari mekanisme Eropa untuk membuat perjanjian nuklir berhasil,” IRNA melaporkan.

Burt,  menjadi kunjungan pertama seorang menteri Inggris sejak Presiden Amerika Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir. Sebelumnya dia bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.