Site icon

Amerika Pernah Berencana Musnahkan 30% Penduduk Soviet dan China

Ilustrasi

Badan Arsip dan Rekaman Nasional atau The National Archives and Records Administration (NARA) (NARA) Amerika Serikat baru-baru ini merilis dokumen yang menyebutkan target potensial pemboman nuklir AS pada tahun 1959. Data itu menyebutkan target serangan nuklir Amerika ternyata tidak hanya Uni Soviet, tetapi juga Eropa Timur dan China.

Yang mengejutkan dokumen itu juga menunjukkan bahwa Amerika berpikir penghancuran kawasan perkotaan Soviet dan China menjadi pilihan yang masuk akal jika terjadi perang nuklir.

Menurut Single Integrated Operational Plans 1962-1964, dokumen yang digunakan sebagai pedoman untuk senjata nuklir dalam kasus perang, Washington  mempertimbangkan menghambat kemampuan industri dan penghancuran masyarakat “yang layak” di dua negara tersebut sebagai satu kesatuan dalam skenario serangan balasan.

Selai situs rudal nuklir, sebagaimana dilaporkan Sputnik Minggu 2 September 2018 menyebutkan target yang disasar adalah lapangan udara dan objek militer lainnya. Namun, pada tingkat prioritas terakhir, yang disebut “Target Charlie” sasaran termasuk daerah perkotaan.

Tujuannya adalah untuk menghancurkan kemampuan suatu negara untuk berperang dan untuk menghapus China dan Uni Soviet dari daftar negara dengan kekuatan industri utama serta untuk memastikan tempat yang menguntungkan bagi Amerika di dunia pasca perang.

Para penulis rencana menyadari bahwa serangan semacam itu akan menyebabkan banyak korban di kalangan penduduk sipil namun hal itu dianggap sebagai “tolak ukur utama keefektifan dalam menghancurkan masyarakat musuh.”

Mereka, lebih jauh lagi,  menekankan pada kerugian populasi lebih penting daripada pada penghancuran peralatan industri karena tanpa manusia, industri tidak akan berjalan. Serangan ditargetkan bisa memusnahkan 30% populasi negara lawan.

Namun  tujuan yang ditetapkan adalah untuk memusnahkan 30% populasi dalam serangan nuklir untuk China akan sulit diwujudkan, karena tinjauan SIOP menunjukkan bahwa 84% populasi China pada waktu itu tinggal di daerah pedesaan.

Ini bukan pertama kali dokumen prioritas serangan nuklir Amerika dirilis. Pada bulan Desember 2015, NARA menerbitkan daftar tujuan utama untuk pengeboman nuklir Amerika sesuai dengan rencana tahun 1959.

Menurut rencana ini, Amerika menargetkan Uni Soviet, China, dan Eropa Timur dengan setidaknya 179 objek di Moskow, 145 di Leningrad (sekarang dikenal sebagai St. Petersburg) dan 91 di Berlin Timur.

Exit mobile version