Ledakan-Ledakan Keras Guncang Pangkalan Militer Suriah
Serangan rudal ke Suriah / Twitter

Ledakan-Ledakan Keras Guncang Pangkalan Militer Suriah

Sejumlah ledakan keras terdengar dari pangkalan militer Mazzeh Suriah dekat Damaskus Minggu 2 September 2018.

Menurut sumber di dinas intelijen Suriah, sebagaimana dikutip Reuters serangan udara itu mengenai fasilitas penyimpanan amunisi di pangkalan militer Mazzeh sementara lapangan udara militer itu sendiri tidak terpengaruh.

Sumber menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara Suriah telah mengusir serangan udara. Surat kabar The Times of Israel melaporkan, mengutip sumber, bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat Israel.

https://twitter.com/aghiad_alkheder/status/1036020562261417984?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1036020562261417984&ref_url=https%3A%2F%2Fsputniknews.com%2Fmiddleeast%2F201809021067677438-syria-damascus-airstrike-air-defense-repel%2F

Menurut laporan media, fasilitas militer Mazzeh ini pernah ditargetkan oleh Israel pada tahun 2016 dan pada tahun 2017, meskipun sumber militer yang dikutip oleh kantor berita SANA Suriah telah menyangkal klaim serangan udara Israel, mengatakan bahwa ledakan di pangkalan udara disebabkan oleh arus pendek.

Pada bulan Mei, Israel menyerang puluhan sasaran Iran di Suriah setelah pasukan Iran diduga menembakkan 20 roket ke posisi Israel di Dataran Tinggi Golan. Teheran membantah memiliki pangkalan militer di Suriah. Israel juga berulang kali menyatakan keprihatinan keamanan atas kehadiran Iran di sebelah perbatasannya di Suriah.

https://twitter.com/aghiad_alkheder/status/1036017114564501504?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1036017114564501504&ref_url=https%3A%2F%2Fsputniknews.com%2Fmiddleeast%2F201809021067677438-syria-damascus-airstrike-air-defense-repel%2F

Pada awal Agustus, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi mengatakan bahwa perang melawan terorisme adalah salah satu tugas pasukan Iran di Suriah. Dia menambahkan bahwa Teheran akan mempertahankan kehadirannya di negara yang dicabik-cabik perang tersebut selama Damaskus menginginkannya.

Namun, Bahram Qassemi juga menekankan bahwa pasukan Iran dapat mengurangi kehadiran mereka di Suriah dan bahkan mengakhirinya setelah situasi di negara yang tertekan itu menormalkan dan perjuangan melawan terorisme membawa hasil yang signifikan.

Pada bulan Juli, penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran untuk urusan internasional Ali Akbar Velayati mengatakan bahwa Teheran akan hadir di Suriah dan Irak atas permintaan pemerintah yang sah di negara-negara ini dan tidak akan pergi meskipun ada ancaman Amerika.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan pada Agustus bahwa Suriah sedang berusaha untuk memulihkan kembali tentara negara itu ke tingkat sebelum perang dan bahkan meningkatkan jumlah pasukannya.

Hubungan Israel-Suriah telah tegang, khususnya di atas Dataran Tinggi Golan yang disengketakan. Israel menduduki wilayah itu setelah Perang Enam Hari 1967 dengan Suriah dan mencaplok wilayah itu pada 1981. Komunitas internasional belum mengakui aneksasi tersebut.