Jepang menyisihkan anggaran sebesar 235 miliar yen atau sekitar Rp3 triliun untuk membeli sistem rudal radar Aegis Ashore atau rudal Aegis berbasis darat buatan Amerika.
Kementerian pertahanan Jepang pada Jumat 31 Agustus 2018 mengumumkan bahwa anggaran belanja mereka naik 2,1 persen menjadi 5,3 triliun yen atau sekitar Rp708 triliun untuk tahun anggaran yang dimulai 1 April. Senjata nuklir Korea Utara masih menjadi alasan utama Jepang menggenjot anggaran pertahanannya.
Pembelian besar lainnya dalam permintaan anggaran terbaru termasuk enam pesawat siluman F-35 senilai 91,6 miliar yen dan dua pesawat patroli peringatan dini E-2D Hawkeye yang dibangun oleh Northrop Grumman.
Pasukan Bela Diri Maritim Jepang juga menginginkan pendanaan untuk membangun dua kapal perusak baru dan kapal selam senilai gabungan 171 miliar yen.
Militer Jepang juga menginginkan dana untuk membeli rudal interceptor jarak jauh Raytheon SM-3 yang dirancang untuk menyerang rudal musuh di ruang angkasa dan uang untuk meningkatkan jangkauan dan akurasi dari sistem rudal Patriot PAC-3 yang merupakan garis pertahanan terakhir Jepang terhadap hulu ledak yang masuk.
Permintaan anggaran terbaru kementerian pertahanan datang sebelum pertemuan antara Perdana Menteri Shinzo Abe dan Presiden Amerika Donald Trump pada bulan September, ketika pemimpin Jepang diperkirakan akan menghadiri sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.