Angkatan Laut dan Angkatan Udara Rusia menggelar latihan skala besar di Laut Mediterania di tengah isu rencana Amerika dan sekutunya untuk kembali menggempur Suriah.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan itu akan melibatkan 26 kapal perang dari Armada Utara, Baltik, Hitam dan Caspia, termasuk dua kapal selam.
Kapal penjelajah rudal Kelas Berat Marshal Ustinov milik Armada Utara akan memimpin angkatan tugas angkatan laut yang berpartisipasi dalam latihan.
Kepala Komandan Angkatan Laut Rusia di Vladimir Korolev mengatakan latihan ini juga akan melibatkan pembom strategis Tu-160, Tu-142 dan Il-38 pesawat perang anti-kapal selam, serta jet tempur Su-33 dan Su-30SM. Latihan digelar 1-8 September 2018.
Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan bahwa latihan angkatan laut ini tidak ada kaitannya dengan situasi di Idlib Suriah dan telah direncanakan sebelumnya.
Namun sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Amerika, Inggris dan Prancis mempersiapkan untuk melakukan serangan terhadap Suriah dengan dalih penggunaan senjata kimia yang direncanakan oleh militan di Idlib.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem mengatakan pada 30 Agustus bahwa White Helmet telah menculik 44 anak-anak untuk melancarkan insiden dengan senjata kimia di Idlib Suriah.
Presiden Prancis, Emanuel Marcon juga mengatakan pihaknya siap jika harus menyerang lagi Suriah jika terbukti negara tersebut kembali menggunakan senjata kimia.