Jepang bergabung dalam perlombaan membangun sistem senjata hipersonik menyusul tiga negara yang lain yakni China, Amerika dan Rusia.
Kementerian Pertahanan Jepang dalam White Paper atau Buku Putih tahunannya yang terbaru telah mengkonfirmasi pengembangan sistem senjata hipersonik terbaru untuk terus membangun kemampuan pertahanannya.
“Lingkungan keamanan di sekitar Jepang telah menjadi semakin parah, dengan berbagai tantangan dan faktor destabilisasi menjadi lebih nyata dan akut,” kata White Paper, yang dirilis oleh Departemen Pertahanan di Tokyo 28 Agustus 2018 lalu.
Pernyataan itu menambahkan bahwa program-program pertahanan utama Jepang untuk tahun fiskal 2018 juga mencakup pengembangan proyektil kecepatan tinggi untuk melindungi pulau-pulau milik Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang juga mengkonfirmasi penelitian tentang teknologi elemen dari HVGP (Hyper Velocity Gliding Projectile) yang ditujukan untuk pertahanan pulau-pulau terpencil. Hyper velocity adalah kecepatan sangat tinggi yakni lebih dari 3.000 meter per detik.
Jepang menjadi negara keempat yang secara resmi masuk ke pengembangan teknologi ini. China, Amerika dan Rusia menjadi tiga negara yang sebelumnya telah adu cepat untuk menciptakan rudal maupun kendaraan dengan kecepatan lebih dari 6 kali kecepatan suara tersebut.