Setelah sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia menyebut koalisi pimpinan Amerika Serikat sedang membangun sekelompok kapal penjelajah rudal di wilayah Timur Tengah untuk bersiap menyerang Suriah, kini media Turki melaporkan Pentagon sedang bersiap untuk menerapkan zona larangan terbang di wilayah utara Suriah.
Surat kabar Turki Hurriyet melaporkan Kapal barang militer Amerika dilaporkan telah mengangkut sistem radar ke kota Kobanî, yang dikendalikan oleh milisi Kurdi dan pangkalan militer Amerika di Al-Shaddadah di selatan al-Hasakah.
Video yang beredar di media sosial konon menunjukkan tentara Amerika memasang sistem yang dikirim ke Kobani dengan pesawat angkut militer. Dengan sistem tersebut, AS dikatakan ingin membuat zona larangan terbang di daerah yang membentang dari Manbij ke Deir ez-Zor.
“Amerika sedang meletakkan landasan untuk menutup wilayah udara atas Suriah utara,” tulis Hurriyet. Washington belum mengomentari laporan itu.
Pemerintah Ankara juga memantau dengan seksama berita mengenai pemasangan sistem pertahanan udara dan radar yang juga dilaporkan oleh beberapa media asing.
Sumber keamanan Turki mengatakan mereka memantau kegiatan di wilayah tersebut. “Kami sedang mencari bukti klaim tersebut [mengenai pemasangan sistem radar],” kata sumber tersebut Rabu 29 Agustus 2018. Namun, sumber-sumber tidak membenarkan atau membantah laporan-laporan sejumlah media mengenai kabar itu.
Seorang pejabat keamanan menambahkan bahwa mereka melakukan apa yang diperlukan untuk mengumpulkan informasi yang lebih akurat dari sumber-sumber intelijen lokal.
Sejumlah media melaporkan sistem radar sedang dipasang di daerah pedesaan Kobani tepat di seberang kota perbatasan Turki, Suruç di provinsi tenggara Şanlıurfa.
“Amerika ingin mengamati jet udara militer di kawasan itu,” seorang komandan Amerika dalam rekaman video menjelaskan alasan untuk memasang sistem radar.
Pentagon mendirikan pangkalan militer baru di Manbij Suriah pada 2018 ini di samping menempatkan militer lainnya di seluruh Suriah utara.
“Kami siap untuk tinggal di sini [di Suriah] untuk memastikan kekalahan abadi dari ISIS,” kata perwakilan Departemen Luar Negeri Amerika William Roebuck pada 26 Agustus.