Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Islam Iran Alireza Tangsiri mengatakan bahwa negaranya memiliki kendali penuh atas Teluk Persia dan Selat Hormuz. Mereka bisa saja menutup selat yang menjadi jalur utama minyak dari kawasan teluk tersebut.
Namun penasihat energi Arab Saudi mengatakan bahwa jika Iran nekat menutup Straight of Hormuz, akan sangat mungkin Dewan Keamanan PBB mengesahkan tindakan militer.
“Iran tidak dapat sepenuhnya, atau sebagian, menutup Selat Hormuz atau Bab al-Mandab,” katanya Selasa 28 Agustus 2918.
Iran sebelumnya mengancam akan memblokir Selat Hormuz, memotong rute pelayaran minyak utama, sebagai tanggapan atas segala tindakan bermusuhan dari Amerika.
Sebelumnya, Penasihat Utama Pemimpin Tertinggi Iran untuk Urusan Internasional Ali Akbar Velayati mengatakan bahwa jika Iran tidak diizinkan mengekspor minyaknya melalui selat, tidak ada negara Timur Tengah lainnya yang akan mampu melakukannya.

Trump mengumumkan penarikan Washington dari perjanjian nuklir Iran yang dikenal sebagai JCPOA pada awal Mei dan mengembalikan sanksi anti-Iran, termasuk sanksi yang mencegah negara lain melakukan bisnis dengan Iran.
Amerika memberlakukan sanksi pada perdagangan dengan Iran yang melibatkan mata uang Iran, utang negara, mobil, pesawat, emas dan logam lainnya.
Pada Juni, Departemen Luar Negeri Amerika mendesak perusahaan-perusahaan minyak menghentikan impor minyak dari Iran pada November untuk menghindari sanksi Amerika.