Curiga Amerika akan Serang Suriah, Rusia Kirim Kekuatan Besar di Mediterania
Admiral Grigorovich/Sputnik

Curiga Amerika akan Serang Suriah, Rusia Kirim Kekuatan Besar di Mediterania

Rusia dilaporkan telah menempatkan armada dalam jumlah besar ke Mediterania dekat Suriah setelah menuduh Amerika dan sekutunya sedang merencanakan serangan senjata kimia palsu di wilayah yang dikuasai pemberontak  dan akan dijadikan alasan bagi Washington untuk menyerang sekutu Rusia tersebut.

Mengutip sumber tanpa nama, Kommersant, surat kabar Rusia melaporkan pada Selasa 28 Agustus 2018 bahwa Moskow dikabarkan mengirim dua kapal perang dan sistem rudal anti-pesawat tambahan ke Mediterania awal bulan ini.

Pada Senin, layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa dua frigat mereka Admiral Grigorovich dan Admiral Essen yang merupakan bagian dari Armada Laut Hitam Rusia telah menuju ke Mediterania untuk memperkuat kehadiran militer Rusia di wilayah itu.

Selain itu pada hari Selasa, koran pro-Moskow Izvestia melaporkan bahwa Rusia saat ini memiliki setidaknya 10 kapal perang dan dua kapal selam di perairan Suriah. Jumlah ini merupakan kehadiran militer terbesar Moskow di sana sejak terlibat dalam operasi anti-teror pada September 2015.

Menurut harian itu, Rusia masih berencana mengirim beberapa kapal perang ke sekitar pantai negara Arab.

Business Insider mengutip kelompok monitor lalu lintas maritim melaporkan sedikitnya Rusia memiliki 13 kapal di Mediterania termasuk kapal selam. Sedangkan Amerika terdeteksi hanya memilik satu destroyer di wilayah yang sama.

Namun menurut Omar Lamrani, seorang analis militer di perusahaan geopolitik-konsultan Stratfor, mengatakan kepada Business Insider  bahkan dengan kehadiran angkatan lautnya yang besar, Moskow tidak memiliki kesempatan untuk menghentikan serangan Amerika di Suriah.

“Secara fisik, Rusia benar-benar tidak dapat melakukan apa pun untuk menghentikan serangan itu,” kata Lamrani.

“Jika amerika datang dan meluncurkan rudal jelajah, Rusia harus secara ideal diposisikan untuk mempertahankan diri, tidak akan menembak jatuh rudal karena bisa dianggap ikut campur dan menyebabkan kapal Amerika menyerang mereka.”

Lamrani mengatakan Amerika telah berusaha keras untuk menghindari korban pasukan Rusia saat menyerang Suriah karena akan mengakibatkan dua kekuatan nuklir dunia ini terseret dalam ketegangan. “Bukan karena Amerika tidak dapat menghapus armada kapal,  jika mereka mau tetapi karena Amerika tidak akan mengambil risiko memicu Perang Dunia III dengan Rusia.”

“Terus terang,” kata Lamrani, “Amerika memiliki dominasi absolut di Mediterania, dan kapal-kapal Rusia tidak akan berarti.”

“Amerika juga bisa menggunakan kekuatan udara yang luar biasa di kawasan itu, dan setiap kapal Rusia di permukaan akan berubah menjadi hulk dalam waktu yang sangat singkat,” kata Lamrani.