Typhoon Inggris Cegat Be-12 Chaika Rusia, Pesawat Apa Ini?
Typhoon Inggris saat mencegat Be-12 Rusia/RAF

Typhoon Inggris Cegat Be-12 Chaika Rusia, Pesawat Apa Ini?

Pada 25 Agustus 2018 lalu, dua jet tempur Eurofighter Typhoon Inggris terbang cepat dari Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu Rumania untuk mencegat dua pesawat Rusia terbang di atas Laut Hitam.

Pesawat yang pertama adalah pesawat taktis taktis AN-26 yang sudah cukup familiar. Tetapi salah satunya cukup asing yakni Be-12 Chaika. Pesawat ini bentuknya juga cukup aneh. Pesawat apa ini sebenarya?

Be-12 Chaika adalah pesawat amfibi. NATO menyebut pesawat ini sebagai Mail. Memiliki fungsi utama sebagai pesawat Anti-Submarine Warfare (ASW) dan pencarian serta penyelamatan maritim.

Be-12 hampir pasti beroperasi keluar dari pangkalan udara Krimea Kacha, di mana sebagian besar pesawat amfibi sayap tinggi Rusia yang tersisa ditempatkan.

Be-12

Menuru sejumlah sumber tidak lebih dari enam pesawat tersebut masih aktif pada akhir 2015. Dalam ” Russia’s Warplanes: Volume 2″, Piotr Butowski melaporkan bahwa pada Februari 2015, secara tidak terduga, komandan Angkatan Laut Rusia menyatakan bahwa armada Beriev ini akan dimodernisasi meskipun ruang lingkup peningkatan belum ditentukan.  Menurut Butowski, sekitar selusin pesawat cocok untuk kembali ke layanan.

Pada Januari 2018, Kantor Berita TASS melaporkan bahwa keputusan untuk memodernisasi pesawat ini akhirnya mendapatkan lampu hijau.

Modernisasi akan meliputi peningkatan sistem onboard: terutama, sensor ASW, peralatan radio komunikasi dan persenjataan (torpedo dan bom kedalaman). Berapa banyak pesawat yang akan ditingkatkan dan kapan, tidak jelas.

Be-12

Pesawat era Soviet ini memiliki sayap aneh yang berbentuk melengkung berbentuk V  yang berfungsi untuk menjaga baling-baling dari air, ekor menggunakan type-H dan hidung yang khas. Meski sudah tua, Be-12 menrupakan salah satu pesawat Angkatan Laut Rusia yang paling langka dan keren.

Pesawat amfibi Mail memiliki kecepatan maksimum 530 km / jam, jangkauan maksimum 3.600 km dan daya tahan patroli 3 jam atau 500 km dari pangkalan.