Media pemerintah Korea Utara menuduh Amerika merencanakan untuk melancarkan perang di negara itu sembariu terus bernegosiasi dengan senyum di wajahnya.
Surat kabar Rodong Sinmun, corong resmi Partai Pekerja Korea yang berkuasa, menyebut gerakan militer Amerika sangat provokatif dan berbahaya di wilayah tersebut.
Surat kabar itu mengutip siaran radio Korea Selatan yang mengklaim bahwa unit khusus Amerika di Jepang melakukan latihan terbang di Filipina yang mensimulasikan infiltrasi ke Pyongyang.
Media itu juga mengklaim bahwa USS Michigan, kapal selam Angkatan Laut nuklir, mengangkut Green Berets dan pasukan khusus lainnya dari Okinawa, Jepang ke pangkalan angkatan laut Jinhae Korea Selatan pada akhir Juli atau awal Agustus.
“Tindakan-tindakan seperti itu membuktikan bahwa Amerika sedang menancapkan rencana kriminal untuk melancarkan perang melawan DPRK [Korea Utara] dan melakukan kejahatan yang layak menerima hukuman ilahi jika Amerika gagal dalam skenario un-denuklirisasi pertama PBB yang tidak adil. ”
“Kita tidak bisa tetapi mengambil catatan yang serius dari sikap ganda Amerika karena sibuk melakukan latihan rahasia yang melibatkan unit khusus pembunuhan manusia sementara memiliki dialog dengan senyum di wajahnya,” tulis ops ed.
Sementara Washington Post melaporkan militer Amerika menyebut tuduhan tersebut terlalu mengada-ada.
Tulisn itu muncul hanya beberapa hari setelah Presiden Trump membatalkan rencana perjalanan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo ke Korea Utara.
Trump pada Jumat mengatakan rencana itu dihentikan karena Korea Utara tidak melakukan upaya “cukup” untuk denuklirisasi dan karena perang dagang dengan China, sekutu terdekat rezim tersebut.
“Menteri Pompeo berharap untuk pergi ke Korea Utara dalam waktu dekat, kemungkinan besar setelah hubungan perdagangan kami dengan China diselesaikan. Sementara itu saya ingin menyampaikan salam hangat dan hormat kepada Ketua Kim. Saya berharap dapat segera bertemu dengannya! ” kataTrump dalam serangkaian tweet hari Sabtu.
Laporan-laporan mengindikasikan bahwa hubungan antara Korea Utara dan Amerika kembali ke wilayah panas setelah Amerika meminta Korea Utara untuk mengungkapkan fasilitas nuklir rahasianya.
Beberapa penilaian independen menunjukkan bahwa Korea Utara sebenarnya mungkin sedang meningkatkan produksi nuklirnya.
Pada hari Senin, Korea Selatan mengatakan bahwa pembatalan mendadak Pompeo memiliki “efek” pada kantor hubungan antar-Korea yang dijadwalkan akan dibuka bulan ini. “Sekarang setelah situasi baru muncul, ada kebutuhan untuk memeriksanya kembali,” kata juru bicara Gedung Biru Korea Selatan Kim Eui-kyeom, Senin 27 Agustus 2018.